
Jakarta, MNEWS.co.id – Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM berencana akan memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah melalui beberapa program. Salah satunya, dengan mendirikan koperasi.
Memasuki 2019, salah satu program kerja yang dicanangkan oleh Deputi Bidang Kelembagaan adalah Pendampingan Kelompok Pra Koperasi untuk membentuk koperasi. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman perkoperasian kepada kelompok masyarakat yang akan mendirikan koperasi. Nantinya, program ini akan terus berkelanjutan setiap tahunnya.
Rully Indrawan, Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM menjelaskan, meski ada pengurangan RAPBN hingga 50 persen untuk tahun ini, namun pihaknya tetap akan memaksimalkan program-program yang ada untuk kemajuan UMKM dan koperasi.
“Kegiatan-kegiatan kami di luar itu tentu beragam, berkaitan dengan tugas kami memberikan penguatan kepada UKM dan koperasi. Walaupun anggaran berkurang, tapi saya tetap melakukan langkah-langkah agar dana yang tidak sebesar tahun lalu bisa tetap memperkuat UKM dan koperasi dengan merata di seluruh tanah air,” tandasnya dalam Konferensi Pers di Press Room Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Pemerintah mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi melalui kegiatan membudayakan koperasi dalam masyarakat. Ini sesuai dengan mandate UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, khususnya pada pasal 60 dan 61.
Selain berasaskan pada ekonomi kerakyatan, koperasi juga bisa menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya. Bahkan, kini koperasi khususnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) juga sudah banyak menyalurkan KUR untuk permodalan UMKM dengan bunga ringan dan proses yang cukup cepat.
Rully menambahkan, pihaknya menargetkan koperasi baru yang menyasar kaum milenial dan kelompok wanita. Pasalnya, kaum milenial dinilai sangat produktif, dan kelompok wanita bisa menjadi agen pendidikan ekonomi melalui koperasi pada keluarga dan anak-anaknya.
“Kita mencanangkan ada 600-1000 koperasi baru, terutama untuk kaum milenial dan kelompok wanita. Kenapa kelompok wanita? Mereka adalah pelaku ekonomi kuat yang punya banyak waktu, terutama yang ada di desa. Selain itu bisa menjadi guru-guru koperasi,” imbuh Rully.
Program Pendampingan Kelompok Pra Koperasi untuk membentuk koperasi bagi 400 kelompok usaha bersama ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kepada kelompok usaha bersama (pra koperasi) tentang perkoperasian dan manfaat berkoperasi.
Kemudian, menanamkan kesadaran kepada semua lapisan masyarakat tentang perkoperasian, dan mendorong kelompok-kelompok usaha bersama pra koperasi untuk meningkatkan legalitas badan hukumnya melalui koperasi. Targetnya tahun ini akan melakukan pendampingan bagi 500 kelompok pra koperasi.