Jakarta, MNEWS.co.id – Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berorientasi menuju pasar ekspor mendapatkan fasilitas dari Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta. Bank Indonesia Jakarta telah bekerja sama dengan Komunitas Tangan Diatas (TDA) melalui program UMKM Go Eksport dan Go Digital.
Program tersebut terdiri atas berbagai kegiatan, di antaranya adalah rekrutmen UMKM binaan, capacity building, serta pendampingan, dan pemasaran. Djoko Raharto selaku Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi menjelaskan bahwa sebanyak 500 pelaku UMKM telah direkrut, namun dari 500 UMKM tersebut hanya 100 UMKM yang akan dipilih untuk mengikuti program UMKM Go Eksport dan Go Digital KPw Bank Indonesia DKI Jakarta.
Untuk memfasilitasi pemasaran ekspor, Bank Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Komunitas Tangan Diatas (TDA) yaitu sebagai mitra pelaksana untuk program Go Eksport KPw Band Indonesia DKI Jakarta dengan Business Indonesia Singapore Association (BISA). Penandatanganan kerja sama telah dilakukan yaitu pada tanggal 12 Juli 2019 di di Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2019 lalu.
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU tersebut, telah dilaksanakan pameran produk kuliner food & Beverage UMKM DKI Jakarta dalam acara pameran produk halal di Grandbite@Grandstand, Singapura pada tanggal 1–4 Agustus 2019 lalu. Dalam kegiatan ini, selain UMKM TDA juga hadir dan turut berpartisipasi pelaku UMKM di bawah koordinator Indonesia In Your Hand dan Dekranasda DKI Jakarta.
Kegiatan pameran tersebut merupakan hasil kerjasama Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia DKI Jakarta dengan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Singapura, Business Indonesia Singapore Association (BISA), dan Suchi Singapura. Ini adalah lembaga inkubasi yang akan memfilter produk halal serta memastikan kesesuaian label dan kemasan produk untuk masuk pasar Singapura.
Kegiatan pameran tersebut diselenggarakan oleh HAO Mart yang merupakan retail store di Singapura, selain itu pameran ini juga diikuti oleh UMKM Jatim, dan UMKM Batam di bawah koordinasi Kantor Perwakilan (KPw) Jatim dan Forum UMKM Jatim serta Kantor Perwakilan (KPw) Batam.
Pameran tersebut juga dimanfaatkan oleh UMKM untuk mencoba pasar Singapura serta menindaklanjuti kerjasama dengan BISA dan juga HAO Mart, dan dari kegiatan pameran tersebut pun telah diketahui bahwa produk Indonesia banyak diminati oleh warga Singapura.
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia DKI Jakarta dan Komunitas Tangan DIatas (TDA) juga melaksanakan kegiatan yang terjaring dengan KBRI Singapura, NTUC Singapura dan Pos TKI serta jaringan retail lainnya yaitu seperti toko Indo di Singapura. Negara yang juga mengikuti pameran Grand Stand yaitu di antaranya Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand, Spanyol dan Singapore sebagai tuan rumah.
UMKM Indonesia dan stakeholder Singapura juga melaksanakan kerja sama agar bisa masuk ke pasar retail HAO Mart dengan omzet yaitu sekitar 30 juta dolar Singapura. Selama ini sebesar 60 % produk HAO Mart dipasok dari Malaysia.
“Indonesia baru memasok sekitar lima persen saja, dengan demikian masih banyak peluang,” ujar Djoko. Kedepannya, NTUC juga bisa dipertimbangkan Singapura sebagai Hub pemasaran ke negara lain di sekitarnya.