Suasana Festival Fulan Fehan yang menampilkan 1500 Penari Tari Likurai. (Foto: Kemenpar)
Suasana Festival Fulan Fehan yang menampilkan 1500 Penari Tari Likurai. (Foto: Kemenpar)

Kupang, MNEWS.co.id – Sebuah tarian adalah rangkaian gerakan yang ingin menyampaikan sebuah pesan kepada audiensnya. Pada Tari Likurai yang dibawakan oleh 1.500 penari di acara puncak Festival Fulan Fehan, pesan yang ingin disampaikan oleh sang koreografer Eko ‘Pece’ adalah betapa indahnya pesona NTT. Melalui seni tari, ia berharap untuk meningkatkan potensi wisata NTT di mata dunia dengan memperlihatkan kemegahan budaya dan pesona masyarakat yang istimewa.

“Ajang ini menjadi ruang ekspresi untuk mengangkat potensi pariwisata dengan ujung tombak budaya dan pesona alam yang harus terus ditingkatkan secara kreatif,” ujarnya.

Berlangsung pada Senin (28/10/19) di Kaki Gunung Lakaan Belu, NTT, acara puncak Festival Fulan Fehan menghadirkan tarian sebagai cerminan ragam budaya Indonesia. Untuk menampilkan sebuah pertunjukan yang berbekas di hati para pengunjung, persiapan pelaksanaannya sudah dilakukan secara matang sejak bulan Februari.

“Semua ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dan kepercayaan Bupati, Wakil Bupati, Dinas Pendidikan Belu,” ujar Eko dilansir dari siaran pers Kemenpar.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Rizki Handayani, menjelaskan Tari Likurai bukanlah tarian biasa. Likurai adalah tarian perang khas dari masyarakat pulau Timor, yang menceritakan perjuangan masyarakat setempat melawan penjajahan.

“Tarian Likurai merupakan tarian yang tidak ada di mana pun di belahan dunia. Tarian ini tentu saja menjadi tarian khas yang merupakan warisan serta budaya leluhur dari masyarakat di daerah ini,” kata Rizki Handayani.

Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Calendar of Events (CoE) Kemenparekraf Esthy Reko Astuty sangat mengapresiasi event ini. Untuk tahap selanjutnya, pihaknya akan meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Belu untuk memperbanyak kegiatan yang dapat memikat para wisatawan di daerah perbatasan termasuk kegiatan di Bukit Fulan Fehan.

“Tidak hanya event budaya, tapi juga orkestra modern bisa juga dilaksanakan di Bukit Fulan Fehan,” ungkapnya.

Dengan beragamnya kegiatan budaya yang turut dikembangkan, wisatawan di pelosok dunia akan semakin jatuh hati kepada pesona Indonesia.