Rully Setya Purnama, CEO Minapoli. Foto: (doc/MNEWS)
Rully Setya Purnama, CEO Minapoli. Foto: (doc/MNEWS)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menjala dunia perikanan secara online, inilah konsep di balik lahirnya sebuah aplikasi yang menghubungkan para stakeholder di dunia perikanan. Minimnya sinergi antar pelaku bisnis perikanan menjadi ide bagi Rully Setya Purnama dan tim untuk menciptakan aplikasi khusus dunia perikanan, Minapoli.

Minapoli merupakan platform jaringan informasi dan bisnis perikanan online terintegrasi. Minapoli berasal dari kata ‘mina’ dan ‘poli’. Dalam Bahasa Indonesia, ‘mina’ artinya ikan dan ‘poli’ berarti ‘banyak’. Filosofi Minapoli adalah mendukung perkembangan bisnis dan jaringan dari banyak pelaku perikanan agar terjadi peningkatan produksi maupun peningkatan konsumsi dan daya beli produk perikanan.

“Konsep Minapoli intinya kita membuat ini karena ada suatu masalah di perikanan yang perlu disolusikan. Salah satunya adalah masalah informasi, informasi itu antara lain info terkait produk, jasa maupun event-event perikanan. Belum ada satu platform yang menyatukan informasi-informasi tersebut. Kita bisa mengetahui adanya masalah tersebut, karena kita sudah 14 tahun bergerak di bidang perikanan,” ujar Rully saat ditemui MNEWS di JCC Senayan, Jakarta, Kamis, (5/7/18).

Rully menambahkan, sulitnya mencari penyedia sarana dan prasana terkait perikanan menjadi motivasinya dalam melahirkan Minapoli. Ia berniat menjadikan Minapoli sebagai direktori informasi dan tempat pelaku bisnis perikanan saling menyebarluaskan jaringan.

Aplikasi yang telah digagas sejak 4 tahun lalu itu memiliki 3 fitur, yang pertama Pasarmina. Pasarmina menjadi semacam marketplace untuk pemasaran dan jasa perikanan, dari penjual jarring ikan hingga produk olahan. Lalu Eventmina, media publikasi untuk event. Rully mengatakan seringkali jadwal event bentrok. Melalui Eventmina, Rully berharap masyarakat bisa mengetahui agenda apa saja khususnya terkait event perikanan. Kemudian Infomina, media informasi berita-berita perikanan, dari kebijakan pemerintah, teknologi sampai dengan lowongan pekerjaan. Hal ini juga menjadi solusi karena sarjana lulusan perikanan sulit memperoleh informasi lowongan pekerjaan.

Minapoli juga berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat dalam peningkatan konsumsi produk perikanan. Minapoli turut menyediakan akses dan proses distribusi informasi yang lebih cepat, mudah, efektif dan efisien melalui platform online yang dapat diakses darimana saja dan kapan saja.

Dengan fitur unggulan berupa platform terintegrasi, meliputi seluruh segmen industri perikanan dari hulu ke hilir, mulai dari pembudidaya, pengolahan, supplier sarana dan prasarana produksi, pemerintah, lembaga pendidikan dan sertifikasi, asosiasi hingga konsumen produk perikanan, Minapoli juga menerapkan sistem link & match untuk menghubungkan pelaku industri sehingga dapat menjali sinergi yang lebih erat dan lebih baik dalam mendukung akselerasi produktivitas industri perikanan.

 “Tentu jangka panjangnya kita kembali pada rencana awal kita, kita ingin punya dampak positif dalam industri perikanan, terbantu dengan platform kita. Selain itu tentunya sinergi antar pelaku perikanan lebih giat lagi, lebih intensif lagi supaya perputaran bisnis perikanan lebih cepat akselerasinya. Kita dengan teman-teman ini masing-masing punya domain sendiri-sendiri, kita percaya kalau ini dikawal lebih baik bisa membantu industri perikanan untuk berkembang lebih cepat,” ujarnya.

Minapoli lebih dari sekadar 1 stop service, platform yang lebih dari marketplace, tetapi juga media informasi perkembangan teknologi dan inovasi terkini serta menjadi media publikasi event-event di industri perikanan. Jaringan Minapoli menjangkau kawasan di luar Indonesia, sehingga memungkinkan pengguna untuk mengembangkan bisnis, kerjasama dan jaringan dengan pasar internasional. Rencananya, Minapoli akan dirilis dalam 3 bulan ke depan.