Nusa Dua, MNEWS.co.id – Produsen kopi Indonesia merasa bangga karena kopi mereka dapat dipamerkan dan dinikmati oleh pengunjung area CreatiVillage di Nusa Dua, Bali. CreatiVillage merupakan rangkaian kegiatan World Conference on Creative Economy (WCCE) pertama di dunia yang digelar pada 6–8 November 2018 lalu.
Pengusaha kopi yang juga barista, M. Aleh dari Kabupaten Bandung mengapresiasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang telah menggelar acara ini. Menurutnya, melalui event ini, kopi Java Preanger Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, yang menjadi peserta pameran bisa lebih terkenal lagi.
“Momen ini luar biasa. Ketika belum banyak orang tahu kopi Jawa Barat, sekarang mereka jadi tahu. Bekraf membantu saya mempromosikan kopi Jabar. Setelah acara ini saya yakin pesanan ke kita terus antre,” kata Aleh, Koperasi Produsen Kopi (KPK) Marga Mulya yang ditemui di booth coffee Lounge.
Aleh mengungkapkan, melalui koperasinya, ia juga menjalin kemitraan tidak hanya dengan warung atau kedai kopi di Jabar, tapi juga di Bali. “Ini adalah salah satu cara untuk membangun jejaring dalam meningkatkan penjualan kopi kami,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Hendra Purba dari Kelompok Tani Namanis yang membawa kopi Saabas asal Simalungun Sumatera Utara ke CreatiVillage. Ia senang karena Bekraf berperan mempromosikan Kopi Arabica dari Simalungun ini sehingga penjualan kopinya terus meningkat.
“Semua (kopi) laku di pasaran. Kopi Simalungun semakin dikenal orang. Kalau produknya makin dikenal, maka penjualannya pasti meningkat,” ucap Hendra.
Baik Hendra maupun Aleh bersyukur, Bekraf sangat aktif membuat berbagai program. Salah satuhnya adalah membuat pelatihan barista dan sertifikasi profesi barista. “Acara ini meningkatkan pengetahuan barista untuk memproduksi kopi seduh lebih baik lagi,” ujar Hendra.