Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membahas tema penting mengenai mengurangi konsumsi plastik yaitu dengan tema Tackling Plastic Pollutions, dalam Ministry of Finance Festival (MOFEST) 2019 Pontianak yang diadakan pada Sabtu (03/08/19) di Auditorium Universitas Tanjungpura. Dalam MOFEST 2019 menghadirkan dua narasumber pada sesi ini yaitu Direktur Tarif dan Fasilitas Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Nirwala Dwi Heryanto dan Arsitek dan Pelaku Hidup Minim Sampah Astri Puji Lestari.
“Plastik adalah karunia, sekaligus bencana kalau tidak bijak dalam menggunakannya,” ujar Nirwala. Nirwala juga menambahkan mengenai pemerintah untuk selalu berusaha merangkul semua pihak dalam menyelesaikan persoalan mengenai banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi plastik.
Nirwala menjelaskan bahwa pemerintah berusaha untuk merangkul semua pihak dalam menyelesaikan persoalan besarnya konsumsi plastik di masyarakat, contohnya dalam lingkup kecil dalam masyarakat yaitu dapat mengurangi konsumsi plastik dalam rumah tangga.
Dalam MOFEST 2019 Nirwala juga mengungkapkan mengenai kebijakan cukai plastik yang dapat diterapkan untuk mengendalikan konsumsi plastik dan bukan hanya untuk mendapatkan penerimaan. Cukai plastik yang digunakan pun diharapkan dapat diimplementasikan dengan ear making , dengan contohnya yaitu menggunakan penerimaan negara dari cukai plastik guna membangun fasilitas pengelolaan sampah.
Sementara dalam MOFEST 2019 Astri juga menjelaskan tentang ketertarikannya mengenai gaya hidup minim yang dimulai dari kegelisahannya sebagai seorang arsitek, karena dirinya ingin tidak hanya merancang rumah tetapi juga merancang hidup.
Astri juga menambahkan bahwa banyak cara yang dapat dilakukan oleh para generasi muda untuk terlibat dalam gerakan mengurangi konsumsi plastik, dengan salah satu contohnya yaitu mulai mencari tahu informasi mengenai tentang gerakan ramah lingkungan. “Setiap orang dapat berpikir untuk menyelamatkan diri sendiri (dengan hidup ramah lingkungan). Dari situ, dia sebetulnya sedang menyelamatkan dunia bersama-sama dengan yang lain,” ujarnya.
Untuk penutupan MOFEST 2019 Pontianak membahas tema “Never Too Young to Become a Billionaire” dan menghadirkan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalbar Edward Nainggolan dan Founder dan CEO Men’s Republic Yasa Paramita Singgih.
Dalam sesi ini Edward menjelaskan mengenai tentang pentingnya inovasi, kreativitas, serta keterampilan komunikasi dan networking yang memang sangat penting untuk dimiliki oleh para generasi muda. Dirinya juga mengajak anak-anak muda Pontianak untuk memulai usaha, terlebih rasio jumlah wirausaha per penduduk masih sangat dibawah rata-rata dari negara lain.
Sementara dalam kesempatan lain, Yasa berbagi cerita mengenai bagaimana dirinya tertarik untuk berwirausaha walaupun dia bukan berasal dari kalangan pengusaha. Yasa telah mencoba beberapa usaha yaitu mulai dari menjual lampu hias, kaos, kedai kopi, lalu memproduksi sepatu. Mulanya hanya memproduksi lima lusin sepatu, lalu usahanya pun semakin berkembang sampai sekarang bisa membuat ribuan pasang sepatu dengan hasil yang telah didapatkan. Yasa pun mengungkapkan bahwa saat ini kesempatan untuk berwirausaha lebih mudah dengan akses pasar yang terbuka lebar dengan online marketplace.
Selain menghadirkan beberapa sesi yang penuh inspirasi, MOFEST juga semakin meriah dengan MOEFST-Expo yang juga menghadirkan Mata Garuda LPDP dan booth jajaran kantor vertikal Kemenkeu di Pontianak. MOFEST 2019 diadakan sebagai upaya untuk mengedukasi dalam bentuk festival yang pertama kalinya diselenggarakan oleh Kemenkeu. Setelah Pontianak, MOFEST akan dilaksanakan di Kendari, Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta.