Sorong, MNEWS.co.id – Sorong merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pertama di Papua yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2016. Sebagai KEK, Sorong diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah timur Indonesia. Untuk itu perlu terus dibangun ekosistem yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi khususnya ekonomi digital di kalangan mahasiswa Sorong, salah satunya melalui BYTE.
BYTE merupakan program pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa yang fokus pada optimalisasi strategi bisnis di era digital. Melalui pelatihan ini diharapkan kemampuan mahasiswa Sorong meningkat, mampu mempertahankan hingga bersaing mengembangkan bisnisnya.
Mahasiswa Sorong mengikuti program pengembangan kapasitas BYTE (Bekraf Young Technology Entrepreneurs) yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada 25-26 April 2019 di M Kyriad Hotel Sorong, Papua Barat.
Menurut Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif Bekraf, Poppy Savitri Selain memiliki potensi geoekonomi di sektor perikanan dan perhubungan laut, Sorong dinilai sebagai pintu masuk bagi wisatawan yang ingin mengunjungi kawasan wisata Raja Ampat. Oleh karenanya banyak peluang bisnis baru yang hadir di tengah masyarakat. Diharapkan dengan mengikuti acara ini pengusaha milenial di Sorong dapat menangkap peluang bisnis tersebut.
Poppy menambahkan BYTE diselenggarakan sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dalam bentuk fasilitasi edukasi mengenai bagaimana mengembangkan usaha dari sisi desain produk, memahami konsep bisnis, melakukan foto produk serta melakukan presentasi produk yang baik, dan bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk menangkap peluang di pasar.
Sejalan dengan tujuannya, Bekraf menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, antara lain: CEO Giamomoe, Firstman Marpaung; Creative Director BD+A Design, Qisthas Tsana Noeman; Founder Aksi Nusantara, Frans Bona Simanjuntak; Creative Director, Yohanes S. Suladji; Art and Creative Director, Carlo Alexander; Founder Android.id, Agus Hamonangan.
BYTE menargetkan sekitar tiga ratus pengusaha milenial dari lima kota (Jember, Manado, Kupang, Batam dan Sorong) yang mengikuti kegiatan ini, selanjutnya akan dipilih lima puluh peserta yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Peserta yang terpilih akan mendapatkan pelatihan untuk memperkuat platform bisnisnya.
Dukungan Bekraf akan dilanjutkan pada sepuluh peserta terbaik untuk mendapatkan pelatihan intensif dalam mematangkan konsep bisnisnya. Akhirnya mereka akan diseleksi kembali menjadi 3 terbaik yang akan mendapatkan fasilitasi Business Development Program. Kedepannya ke tiga orang ini dapat mengikuti program di kedeputian lain di BEKRAF, seperti BEKUP, BE-X, Go Start-Up Indonesia, dan lain-lain.
Melalui kegiatan ini Poppy berharap Bekraf bisa ikut berkontribusi dalam memajukan ekonomi kreatif di wilayah timur Indonesia melalui peningkatan kualitas SDM khususnya di kalangan pengusaha milenial dalam menghadapi persaingan bisnis di era digital.
Sumber: Bekraf