Ilustrasi. Foto: Google Images.
Ilustrasi. Foto: Google Images.

Aljir, MNEWS.co.id – Sebanyak 13 pelaku usaha berbagai sektor yang tergabung dalam Delegasi Bisnis Aljazair melancarkan misi dagang ke negara Afrika tersebut. Misi Dagang Aljazair ini digagas oleh Kementerian Perdagangan, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk merambah pasar Afrika. Jelang akhir 2018 ini, Mendag Enggartiasto Lukita memimpin delegasi bisnis Indonesia untuk memperluas pasar nontradisional melalui Misi Dagang ke Aljazair pada 20—22 November 2018.

“Kerja sama perdagangan dengan pasar nontradisional seperti Aljazair ini perlu didorong. Salah satu agenda pada misi dagang kali ini yaitu menjajaki pasar yang selama ini terpisahkan oleh letak geografis namun memiliki peluang yang sangat besar,” kata Mendag Enggar.

Rangkaian kegiatan Misi Dagang ke Aljazair antara lain terdiri dari forum bisnis, one-on-one business matching, dan kunjungan ke perusahaan. Selain itu, di sela-sela kegiatan misi dagang tersebut, Mendag juga akan melakukan pertemuan dengan beberapa menteri serta Ketua KADIN Aljazair untuk membicarakan langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam upaya mempererat hubungan perdagangan di antara kedua negara, salah satunya melalui kemungkinkan dibentuknya Preferensial Trade Agreement (PTA) antara Indonesia-Aljazair.

“Lewat kunjungan ini, kami berharap dapat berdiskusi secara langsung mengenai berbagai peluang kerja sama ekonomi yang lebih dalam dengan pemerintah Aljazair. Sehingga, pada akhirnya mengurangi berbagai hambatan dan mendorong ekspor produk Indonesia, khususnya ke pasar Afrika,” jelasnya.

Delegasi bisnis Aljazair diikuti 13 pelaku usaha dari berbagai sektor, yaitu minyak sawit dan turunannya, ban, produk olahan kopi (permen kopi dan kopi instan), permen jahe, minuman cokelat instan, perhiasan mutiara, mainan edukatif anak, mi instan, produk dekorasi rumah, produk herbal, rempah-rempah, produk kelapa, produk spa, pembiayaan ekspor dan fasilitasi perdagangan, jasa pendidikan, jasa konsultasi hukum, jasa konstruksi dan infrastruktur, minyak pelumas, dan furnitur.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Arlinda yang turut mendampingi Mendag pada misi dagang ini menjelaskan bahwa seluruh Delegasi Bisnis Indonesia akan dipertemukan dengan para pembeli (buyer) potensial dari Aljazair secara langsung, sehingga potensi terjadinya transaksi menjadi lebih besar.

“Harapan kami, para buyer yang datang merupakan buyer potensial yang secara resmi diundang Kedutaan Besar RI Aljir. Misi dagang ini menjadi langkah awal bagi para pelaku usaha kedua negara untuk bertemu langsung, berinteraksi, dan membuka peluang kerja sama bisnis yang akhirnya akan mendorong ekspor ke Aljazair,” pungkas Arlinda.

Misi Dagang Aljazair menandakan keseriusan pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi kerja sama ekonomi, perdagangan, serta investasi dengan pemerintah maupun pelaku usaha Aljazair. Kunjungan ini diharapkan menjadi batu loncatan untuk membuka kerja sama antara kedua negara.