Bintang Puspayoga, Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkop dan UKM saat mengunjungi lokasi pengungsi di Desa Kayangan, Lombok Utara, NTB, Selasa (21/8/18).. Foto: (doc/KemenkopUKM)
Bintang Puspayoga, Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkop dan UKM saat mengunjungi lokasi pengungsi di Desa Kayangan, Lombok Utara, NTB, Selasa (21/8/18).. Foto: (doc/KemenkopUKM)

Lombok, MNEWS.co.id – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM akan mengadakan program pelatihan bagi pengungsi korban gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Diharapkan program ini dapat meningkatkan keterampilan para korban selama menetap di tempat pengungsian.

“Kita harapkan mereka tidak diam begitu saja menunggu dari pagi sampai sore, tapi hari-harinya mereka akan kita isi dengan pelatihan sesuai keterampilan mereka,” ujar Bintang Puspayoga, Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkop dan UKM saat mengunjungi lokasi pengungsi di Desa Kayangan, Lombok Utara, NTB, Selasa (21/8/18).

Bintang Puspayoga mengatakan program ini akan dilakukan bekerja sama dengan staholders terkait. Untuk tahap awal pihaknya akan melibatkan Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian, dan Perdangan setempat untuk mendata jumlah peserta yang akan dilatih, beserta skill masing-masing.

“Mereka ini tidak boleh stag di posko ini, makanya kami akan data melalui dinas skillnya mereka ini apa sambil menunggu di pengungsian ini. Kalau kembali ke tempat masing-masing itu menimal ada pelatihan yang sesuai dengan skill mereka itu,” imbuhnya.

Kadir menambahkan tidak hanya pelatihan keterampilan, pihaknya juga menyiapkan program bantuan pemerintah berupa modal usaha mikro sebesar Rp 4,5 juta hingga Rp 5 juta. Bantuan ini nantinya akan dikucurkan pasca pelatihan dengan jumlah penerima berkisar 100-150 orang.

“Ini sesuai Inpres (Instruksi Presiden). Jadi mereka akan kita seleksi mana yang layak untuk diberikan bantuan modal,” terang Kadir.

Dalam kesempatan itu, Bintang memimpin acara bakti sosial (baksos) yang diinisiasi oleh Kemenkop dan UKM. Bintang bersama rombongan mengunjungi tiga titik pengungsian sambil menyerahkan bantuan yang merupakan hasil sumbangan pegawai.

Bantuan yang diberikan di antaranya berupa kasus lipat, pakaian berbagai jenis untuk orang dewasa, anak-anak dan wanita, sajadah, mukena, sarung, selimut, badcover, seprei, handuk, mie instan, bihun, air mineral, tikar, terpal, susu, biskuit, kopi, cokelat, bumbu dapur, perlengkapan mandi dan mencuci, dan makanan ringan.