Bank Indonesia, Kadin, Dan Pemkot Kediri Dorong Ekspor Produk UMKM. (Foto: ANTARA)

Kediri, MNEWS.co.id – Bisnis para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Kediri diyakini akan semakin berkembang. Melalui kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Bank Indonesia, dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN), berbagai komoditas hasil pelaku UMKM Kediri didorong untuk menembus pasar internasional.

Sejumlah produk UMKM di Kota Kediri berupa kerajinan dan makanan, kini siap diekspor ke Belanda dan Australia. Melalui kedua negara tersebut, strategi pemasaran dilakukan lewat kerja sama dengan para diaspora atau orang Indonesia yang menetap di luar negeri. Dengan inisiasi itu, diharapkan dapat semakin memperbesar peluang penjualan.

Abdullah Abu Bakar, Wali Kota Kediri mengatakan, langkah ini adalah tantangan besar bagi UMKM di Kota Kediri. Dengan adanya terobosan tersebut, para pelaku usaha diharapkan semakin berbenah dan membangun kemandirian.

Sejauh ini berbagai produk yang dihasilkan UMKM Kota Kediri memiliki potensi dan dapat bersaing. Mayoritas para pelaku usaha dinilai telah siap go international. Akan tetapi, sebagian lain ada yang masih terkesan setengah-setengah.

Beberapa hari sebelumnya, Pemkot Kediri menggelar pameran produk UMKM secara virtual. Lewat kegiatan itu, banyak orang dari mancanegara yang tertarik dan berminat membeli. Salah satunya, tenun ikat.

Produk tekstil tradisional ini diminati karena setiap lembar kain dibuat dengan ketelatenan, keahlian, serta kreativitas. Bagi masyarakat Kota Kediri, eksistensi tenun ikat sudah menjadi ikon kawasan.

Sentra tenun ikat di Kota Kediri, terletak di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto. Di daerah tersebut, keterampilan warga dalam merajut benang yang dicelup ke cairan pewarna itu sudah diwariskan turun menurun. Dari sejak zaman penjajahan belanda hingga sekarang, tercatat sudah ada tiga generasi yang menjalankan bisnis tersebut.

Di masa awal produksi, komoditasnya hanya berupa sarung goyor. Kain sarung khas Kediri itu mempunyai keunikan. Terasa dingin bila dipakai pada siang hari dan hangat bila dikenakan di malam hari.

Dengan adanya kerja sama antara Pemkot Kediri, Bank Indonesia, dan KADIN, harapannya tenun ikat dapat menembus pasar internasional. Ketua KADIN Kota Kediri M Solihin mengatakan, ekspor produk UMKM ke depan terus dikembangkan. Bukan hanya ke Australia dan Belanda saja, tapi juga merambah ke negara lainnya.

Abdullah mengatakan, Belanda dipilih karena di negara tersebut barang asal Indonesia cukup banyak peminatnya. Sebelum diekspor, puluhan produk UMKM akan melalui proses kurasi. Di antaranya terkait perizinan, tanggal kadaluwarsa, dan dikemas dengan rapi. Selain itu, produk harus mempunyai unsur unik dan menarik, sehingga layak dipasarkan ke luar negeri.