Ilustrasi Kopi Indonesia (Foto : Pexels/Pixabay)
Ilustrasi Kopi Indonesia (Foto : Pexels/Pixabay)

Jakarta, MNEWS.co.id – Indonesia mempunyai peluang dalam pengembangan industri pengolahan kopi, karena memiliki peluang pasar yang besar dan didukung dengan potensi bahan baku. Maka dari itu dibutuhkan upaya strategis misalkan seperti hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan peningkatan kapasitas produksi.

Abdul Rochim, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), mengatakan Indonesia adalah negara produsen biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia dengan produksi rata-rata sekitar 700.000 ton per tahun. Dengan didorong oleh pertumbuhan kelas menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia, kinerja industri pengolahan kopi di dalam negeri mengalami peningkatan yang signifikan. 

Melalui perkembangan tersebut, Indonesia yang awalnya dikenal sebagai produsen kopi, perlahan berkembang menjadi negara konsumen kopi. Bahkan, industri pengolahan kopi nasional tidak hanya menjadi pemain utama di pasar domestik, tetapi juga telah merambah sebagai pemain global.

Sementara untuk ekspor produk kopi olahan, memberikan pemasukan kepada devisa yang cukup besar pada tahun 2018, yakni meningkat 19,1% dibanding tahun 2017. Ekspor produk kopi olahan dari Indonesia yang didominasi produk kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi, telah menembus ke sejumlah pasar mancanegara di ASEAN, China, dan Uni Emirat Arab. Berdasarkan catatan Kemenperin, perdagangan produk kopi olahan pada tahun 2018 mengalami surplus lebih dari USD420 juta. Surplus perdagangan produk kopi olahan tahun 2018 meningkat 10,28% dari surplus tahun 2017.

Kebijakan pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri yang telah dijalankan, antara lain melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) seperti baristaroaster, penguji cita rasa (cupper). Kemudian, peningkatan nilai tambah biji kopi di dalam negeri dan peningkatan mutu kopi olahan utamanya kopi sangrai (roasted bean) melalui penguasaan teknologi roasting.

Rochim menjelaskan bahwa pihaknya terus mendorong pengembangan standar produk melalui SNI dan standar kompetensi kerja (SKKNI). Saat ini Indonesia telah dikenal sebagai penghasil kopi terbaik dunia berdasarkan keragaman indikasi geografisnya. Saat ini, telah terdaftar 31 indikasi geografis kopi di Indonesia dan masih terus bertambah.