Delegasi Peserta WCCE 2018 di sesi Friends of Creative Economy di Bali Nusa Dua Convention Center (6/11/2018)
Delegasi Peserta WCCE 2018 di sesi Friends of Creative Economy di Bali Nusa Dua Convention Center (6/11/2018)

Tangerang, MNEWS.co.id – Krisis pandemi global mendorong ide-ide baru untuk mengembangkan sektor-sektor alternatif demi pemulihan perekonomian yang inklusif, salah satunya melalui ekonomi kreatif (ekraf).

Terkait hal itu, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, telah menyelenggarakan kegiatan “Preparatory Meeting for the 2022 World Conference on Creative Economy (WCCE)” secara hybrid di Indonesia Conference Exhibition (ICE) di Tangerang, Banten yang dihadiri 52 Kedutaan Besar Asing di Jakarta dengan lebih dari 100 perwakilan-perwakilan RI di luar negeri dan berbagai instansi Pemerintah RI.

WCCE merupakan forum pertemuan internasional antar berbagai pemangku kepentingan untuk bertukar pikiran dan pengalaman, menyusun panduan kebijakan, serta mewujudkan kerja sama konkrit dalam ekonomi kreatif.

Indonesia akan kembali menyelenggarakan 3rd WCCE di Bali, 5-7 Oktober 2022 setelah sukses menyelenggarakan 1st WCCE pada tahun 2018 dan mendukung ketuanrumahan 2nd WCCE oleh UAE pada tahun 2021.

Pada sambutan pembuka, Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar menggarisbawahi peran penting sektor ekonomi kreatif dalam membangun kembali perekonomian yang terkena dampak pandemi COVID-19.

Sejalan dengan keberhasilan inisiatif Indonesia atas terlaksananya International Year of Creative Economy for Sustainable Development 2021, Indonesia terus mendorong komunitas internasional untuk meningkatkan kerja sama pengembangan ekonomi kreatif, di antaranya melalui peningkatan akses pembiayaan, meningkatkan kesadaran atas hak kekayaan intelektual dan meningkatkan daya saing.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, menegaskan arti strategis ekonomi kreatif bagi inklusivitas pemulihan ekonomi global, mengingat semua orang dengan latar belakang berbeda bisa memetik manfaat ekonomi di dalamnya.

Pada kesempatan ini, Wamenparekraf mengundang partisipasi seluas-luasnya semua pihak pada WCCE 2022.

Berbagai narasumber turut menyampaikan paparan penting di antaranya Tri Tharyat, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu, Ekkaphab Phantavong, Deputy Secretary General of ASEAN for ASEAN Socio-Cultural Community, dan Muhammad Neil El Himam, Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf yang menyuarakan potensi sektor ekonomi kreatif yang inklusif dalam menjembatani inequality gap di masa depan dan bagaimana WCCE 2022 menjadi platform yang tepat untuk merealisasikan potensi tersebut.

Partisipasi negara mitra dan organisasi internasional juga tercermin dari kehadiran Dubes Kolombia di Jakarta, Country Director of Asian Development Bank, Country Director of British Council, Presiden Asosiasi Game Indonesia, Representative of UNIDO Jakarta, dan lainnya yang menjelaskan pentingnya kebijakan tepat dan terukur untuk meningkatkan ketahanan dan skala sektor ekonomi kreatif, di antaranya melalui (i) investasi pada pengembangan skill, (ii) penciptaan ekosistem yang kondusif dengan pelibatan sektor publik dan swasta, (iii) penguatan data, dan (iv) pembangunan infrastruktur.

Gagasan-gagasan pokok pada Preparatory Meeting tersebut menjadi masukan berharga bagi persiapan WCCE 2022, terutama untuk mewujudkan disetujuinya dokumen Creative Economy Roadmap for Global Recovery, serta kerja sama konkrit dan tangible antar berbagai pihak yang berpartisipasi pada WCCE 2022.

Indonesia akan terus berkolaborasi, terbuka terhadap saran dan masukan, serta membangun rencana konkrit untuk mempersiapkan WCCE 2022, sekaligus menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai komponen penting dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dan global.