Makassar, MNEWS.co.id – Penyedia jasa transportasi online yaitu Grab Indonesia dinilai sebagai suatu perusahaan yang inovatif karena mengenai fitur keamanan dan juga keselamatan dalam memberikan pelayanan untuk publik dan juga menyumbang sekitar Rp48,9 triliun terhadap ekonomi Indonesia pada tahun 2018.
Yose Rizal selaku Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan bahwa untuk sisi produsen, Grab telah memberikan manfaat ekonomi digital dan juga memberi kontribusi dari pendapatan pengemudi Grabbike, GrabCar, mitra GrabFood, dan juga Kudo Individual. Sementara untuk sisi konsumen, Grab telah menyumbang yaitu berupa surplus konsumen yang diberikan untuk para pelanggan GrabBike dan GrabCar untuk wilayah Jabodetabek.
Dan saat ini Grab telah memberikan sumbangsih terhadap perekonomian di Kota Makassar yaitu mencapai Rp4,2 triliun pada tahun 2018 berdasarkan hasil riset dari Tenggara Strategic dan lembaga survei ekonomi CSIS.
“Dari empat lini usaha Grab yang disurvei, GrabCar yang mendominasi dengan sumbangan Rp1,92 triliun dari total sumbangan terhadap perekonomian Kota Makassar”, ujar Ekonom Stella Kusumawardhani dari Tenggara Strategic pada Diskusi Publik tentang Ekonomi Digital di Makassar.
Dirinya juga menambahkan bahwa dari sampel 658 responden yang telah memberikan jawaban, GrabCar lebih mendominasi untuk memberikan sumbangsih mengenai perekonomian di Kota Makassar, lalu menyusul GrabBike senilai Rp1,85 triliun. Lalu untuk posisi ketiga GrabFood memiliki kontribusi senilai Rp379 miliar dan Kudo sebesar Rp.43 miliar.
Stella juga mengungkapkan bahwa dengan adanya fenomena tersebut, Grab telah memberikan dampak positif untuk pendapatan para sopir GrabBike dan GrabCar di Makassar dengan persentase 205 persen (Rp3,8 juta) dan juga 135 persen (5,9 juta) per bulan setelah bermitra dengan Grab.
Pada kesempatan lain, ekonom yang juga merupakan mantan menteri perdagangan yaitu Prof Mari Elka Pangestu, menjelaskan bahwa ekonomi digital telah memberikan kontribusi untuk perekonomian di Indonesia sebesar sekitar 7 persen.
Memang kontribusi tersebut masih terbilang sedikit bila dibandingkan dengan sektor yang lain, namun dengan berjalannya perkembangan teknologi maka ekonomi digital pun akan terus berkembang dan telah terbukti selama lima tahun terakhir yang telah dirasakan manfaatnya dalam aspek sektor kehidupan.