Suasana Exabytes eCommerce Conference (EEC) 2018. Foto: (doc/panitia EEC 2018)
Suasana Exabytes eCommerce Conference (EEC) 2018. Foto: (doc/panitia EEC 2018)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pertumbuhan bisnis pelaku UMKM sekarang, tidak bisa tidak, turut mengikuti arus perkembangan digital, khususnya eCommerce. Pelaku UMKM sebagai pengguna layanan eCommerce memerlukan sarana belajar dan berbagi ilmu terkait perkembangan bisnis digital, hal inilah yang mendasari Exabytes menginisiasi konferensi tahunan yang mempertemukan para pemain besar eCommerce yang inspiratif.

Mengusung tema “Amplify Your Ecommerce Competitive Brand Value”, Exabytes eCommerce Conference (EEC) 2018, Exabytes menyajikan beragam informasi dari serangkaian pembicara yang kompeten seputar bisnis digital, transaksi online, dan berbagai platform yang menunjang bidang usaha.

Indra Hartawan, Country Manager Exabytes Indonesia menyatakan harapannya agar UMKM terinspirasi kisah sukses dari para panelis dan bisa memanfaatkan eCommerce dengan sebaik-baiknya.

“EEC bisa menjadi platform yang memberi UMKM untuk berkolaborasi dengan brand-brand besar untuk bersama-sama menciptakan product eCommerce yang memiliki dampak terhadap perekonomian Indonesian,” ujar Indra kepada awak media saat konferensi pers Exabytes eCommerce Conference (EEC) 2018 di VIP Room, Agro Plaza, Kuningan, Jakarta, Selasa (14/8/18).

Lebih lanjut Indra mengatakan, Indonesia memiliki potensi industri eCommerce yang cukup besar. Ia yakin ini bisa menginspirasi pelaku UMKM terkait potential market yang besar. Transaksi online juga dinilai lebih leluasa dibandingkan transaksi offline dengan banyak limitasi. Karena itu, pihaknya membantu pelaku UMKM memperoleh domain gratis.

“Exabytes ingin membantu pemerintah turut ambil bagian dalam roadmap digital. Kami menyediakan subsidi domain gratis bagi pelaku UMKM yang berjualan online. Kami berharap mereka benar-benar bisa melakukan branding, karena domain adalah identitas digital,” pungkasnya.

Peningkatan akses internet dan kemajuan industri digital menciptakan disrupsi tersendiri dalam dunia bisnis, khususnya di bidang UMKM. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), hanya 8 persen UMKM yang telah memanfaatkan platform online di Indonesia, yakni sekitar 3,79 juta dari total 59,2 juta UMKM. Ini merupakan indikasi masih perlunya peningkatan pembelajaran di bidang industri digital khususnya bagi pelaku UMKM.

“EEC 2018 bisa menjadi tempat belajar dan berbagi untuk UMKM di Indonesia, dalam mendukung persiapan ekosistem UMKM menuju industri 4.0, sekaligus tempat membangun koneksi,” lanjut Indra.

Exabytes eCommerce Conference (EEC) 2018 menghadirkan pelaku industri eCommerce dan perusahaan teknologi terkemuka, seperti Alibaba UC, Go-Jek, Shopee Indonesia, RedDoorz, SHOPBACK, EasyParcel, CBN, Yuna +Co, Koinworks, dan masih banyak lagi.