Ilustrasi. (Foto: Hello Sehat)

Jakarta, MNEWS.co.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkenalkan inovasi penggunaan ragi tempe untuk membuat minyak goreng dari kelapa.

Plt. Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agus Haryono mengatakan, di BRIN ada banyak kegiatan penelitian terkait alternatif minyak kelapa.

“Minyak kelapa sejak zaman dahulu digunakan sebagai sumber utama minyak goreng. Proses pembuatannya juga lebih mudah, di BRIN kita membuat virgin coconut oil (VCO) dengan menambahkan ragi tempe, sehingga terjadi fermentasi secara alami. Selain VCO, proses tersebut juga menghasilkan minyak goreng,” ujar Agus Haryono, dilansir dari website BRIN.

Peneliti Pusat Riset Kimia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Teuku Beuna Bardant mengatakan, bahwa minyak goreng dan VCO yang dihasilkan ini baik untuk kesehatan manusia, membantu tubuh dalam meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Beuna menambahkan untuk membuat minyak kelapa dengan menggunakan bantuan ragi tempe. Prinsipnya adalah proses pembuatan minyak dengan cara basah, yaitu melalui proses santan terlebih dahulu. Daging buah kelapa diparut, diolah menjadi santan, dan ditambahkan ragi tempe.

Prinsipnya, di dalam santan terdapat minyak dengan air. Keduanya yang merupakan dua bahan yang tidak bisa bercampur. Uniknya, minyak dan air bisa bercampur dalam santan kelapa. Hal itu karena adanya protein kelapa di dalamnya. Dengan demikian, apabila protein kelapa dirusak, maka minyak dan air dalam santan akan terpisah dengan sendirinya.

“Selanjutnya, minyak tetap perlu dipanaskan pada suhu 700C untuk membunuh ragi dan sporanya yang ikut terbawa dalam minyak. Pemanasan diulang dua sampai tiga kali yang biasa disebut dalam proses pasteurisasi. Itu yang kami lakukan selama proses fermentasi dengan ragi tempe,” tambahnya.

Metode ini menghasilkan minyak goreng dan VCO yang baik untuk kesehatan manusia, membantu tubuh dalam meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Minyak kelapa sebagai minyak goreng maupun sebagai VCO, bermanfaat untuk kesehatan. Minyak goreng dari minyak kelapa memiliki rantai lebih pendek daripada rantai minyak kelapa sawit, sehingga lebih mudah dicerna, cenderung untuk digunakan daripada disimpan di bawah jaringan kulit manusia.

Beuna juga menyebutkan, dengan mengkonsumsi minyak kelapa, dampaknya terhadap tubuh tidak membuat lebih cepat gemuk, dibandingkan dengan mengkonsumsi minyak sawit. Ia berharap pangan dapat menggunakan minyak kelapa, sedangkan untuk bahan baku energi dapat menggunakan minyak kelapa sawit.

“Jadi masyarakat tidak terlalu bergantung dengan minyak sawit, sehingga minyak kelapa juga bisa digunakan sebagai minyak goreng,” pungkasnya.