Himpunan Pengusaha Online Indonesia (HIPO) meluncurkan secara resmi aplikasi marketplace yang bernama
Himpunan Pengusaha Online Indonesia (HIPO) meluncurkan secara resmi aplikasi marketplace yang bernama "Histore". (Foto: Kompas.com)

Jakarta, MNEWS.co.id – Aplikasi marketplace khusus anggota Himpunan Pengusaha Online Indonesia (HIPO), Histore, resmi diluncurkan pada milad HIPO pertama di Jakarta, Minggu (19/1/20).

Aplikasi karya PT HIPO Bisnis Manajemen (HBM) ini, diciptakan dengan tujuan utama membawa pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) naik kelas go digital.

“Histore bisa membantu bisnis UMKM dari hulu sampai hilir seperti memberikan edukasi bisnis digital, perluasan pasar hingga ekspor serta bantuan permodalan yang didukung oleh salah satu anak perusahaan di HBM Group,” kata CEO HBM, Nani Astuti.

Nani mengatakan, untuk menjadi anggota HIPO yang siap menjadi inkubator akan diseleksi ketat dengan berbagai kriteria yang ada.

Nani menambahkan, aplikasi Histore yang hanya diperuntukkan ekslusif untuk anggota HIPO akan diunduh oleh 200.000 orang anggota HIPO. Aplikasi Histore, merupakan hasil karya anak bangsa 100 persen dan dalam aplikasi tersebut tidak memberikan akses barang-barang impor.

Menurut Nani, dilarangnya barang impor di aplikasi Histore dimaksudkan bukan anti terhadap pasar impor, tetapi lebih upaya perlindungan para anggotanya yang masih merupakan pelaku UMKM segmen kecil.

Nany menjelaskan target pihaknya bukan dalam skala angka. Tetapi lebih ingin memberikan dampak yang dibangun untuk kesejahteraan dan pemberdayaan anggota Histore yang bergabung dalam UMKM Hipo. Namun untuk saat ini mulai dari proses pengembangan hingga resmi dilaunching kan, jumlah akun yang sudah mengunduh aplikasi Histore tercatat ada 200.000 akun.

“Karena konsepnya Prosumer yaitu Produser yang bisa menjadi Konsumer jadi kita bangun homy lokal kedua. Kita enggak wacana yah karena aplikasi ini dibawah perusahaan PT. Hipo Bisnis Manajemen (HBM) yang juga memiliki banyak partner perusahaan,” ucap dia.

Histore sendiri ditopang oleh tiga perusahaan yaitu PT Histore Karya Indonesia, PT Inovasi Teknologi Karya Indonesia, dan PT Kita Nexus Universal.

“Kita buatnya enggak main-main karena untuk membangun marketplace ini cukup membutuhkan investasi yang besar nominalnya saya tidak bisa sebutkan lah tapi yang pasti harapan kita semakin banyak UMKM kita naik kelas dan Go Digital,” katanya.