Pembukaan kegiatan Bekraf Financial Club (BFC) subsektor Aplikasi dan Pengembangan Permainan di Grand Jatra Hotel Balikpapan, Rabu (24/7/2019). (Foto: Bekraf)
Pembukaan kegiatan Bekraf Financial Club (BFC) subsektor Aplikasi dan Pengembangan Permainan di Grand Jatra Hotel Balikpapan, Rabu (24/7/2019). (Foto: Bekraf)

Balikpapan, MNEWS.co.id – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Akses Permodalan kembali mempertemukan pelaku ekraf subsektor Aplikasi dan Pengembangan Permainan dengan perbankan melalui Bekraf Financial Club (BFC) yang diselenggarakan di Grand Jatra Hotel Balikpapan, Rabu (24/7/2019).

Berdasarkan data Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I), subsektor Aplikasi dan Pengembangan Permainan akan menjadi kebutuhan primer subsektor industry kreatif/non kreatif di Balikpapan karena merupakan pintu masuk segala kebutuhan tata kelola masyarakat kepada pemerintah. Melalui BFC, Bekraf mempertemukan masyarakat Balikpapan, khususnya pelaku ekraf subsektor Aplikasi dan Pengembangan Permainan, dengan lembaga keuangan agar mengetahui dan memahami nature business dan rantai nilai subsektor ekraf. Sehingga pelaku ekraf bisa mendapatkan kesempatan pembiayaan dari lembaga keuangan baik Perbankan maupun Non Perbankan.

Menurut Direktur Akses Perbankan Yuke Sri Rahayu, BFC diselenggarakan dalam rangka memfasilitasi pelaku ekraf untuk dapat memaparkan model bisnis ekraf dan mendapatkan model pembiayaan yang sesuai dari perbankan. “Bekraf berupaya meningkatkan permodalan bagi pelaku ekraf melalui perbankan sehingga tercipta pola pembiayaan yang diharapkan oleh kedua belah pihak,” kata Yuke.

Lebih lanjut Yuke mengungkapkan bahwa Lembaga Keuangan harus mengenal dan memahami subsektor yang dibiayai. “Bekraf melalui Deputi Akses Permodalan berperan dalam mengenalkan dan mendekatkan pelaku ekonomi kreatif, sehingga portofolio pembiayaan perbankan pada pelaku ekraf meningkat,” ujar Yuke.

Bekraf menghadirkan narasumber BFC subsektor aplikasi dan pengembangan permainan, antara lain: Direktur Akses Perbankan Bekraf Yuke Sri Rahayu, Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan Agus Budi Prasetyo, Kasubdit Perbankan Konvensional Bekraf Dedy Andriansyah, CEO Badr Interactive Topan Bayu Kusuma, Chief Experience Officer Soundfren Ibnu Muharam, Bendahara Asosiasi Game Indonesia Gede Buwana Mahartapa,  dan Junior Game Developer Dewan Anugerah.

Tata kelola usaha subsektor Aplikasi dan Pengembangan Permainan merupakan ruang bagi pelaku ekraf untuk mengetahui dan memahami pengelolaan keuangan dan usaha Aplikasi dan Pengembangan Permainan. Dalam rangkaian kegiatan BFC ini juga dipresentasikan sesi tata kelola usaha dimaksud dengan narasumber Perencana Keuangan Ahmad Gozali dan Indonesia Creative Cities Network Korwil Kalimantan Sani Gazali.

Melalui BFC diharapkan sumber permodalan dari Perbankan maupun Non Perbankan lebih mempertimbangkan untuk terlibat dalam dunia permodalan startup.