
Bandung, MNEWS.co.id – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira) dan Koperasi Sekunder Bushido Perwira Nusantara untuk pengembangan ekonomi kreatif, khususnya dalam pemberdayaan perempuan.
Badan Ekonomi Kreatif berharap penandatanganan nota kesepahaman dengan Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia atau Perwira dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dari produk ekraf.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Kepala Bekraf, Triawan Munaf bersama dengan Ketua DPP Perwira, Elza Syarief dan Ketua Koperasi Sekunder Bushido Perwira Nusantara, Titik Prasetyowati Verdi. Penandantanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 Perwira di Hotel Aryaduta, Bandung pada Kamis (29/8/2019).
Dalam sambutannya, Triawan mengungkapkan Bekraf memiliki tiga tujuan yakni, peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB), jumlah tenaga kerja, dan nilai ekspor produk ekraf. PDB nasional terus meningkat, dimana ada yang pertumbuhan PDB negatif, bahkan Singapura tumbuh 0% tapi Indonesia mampu tumbuh 5% dan menempati posisi ketiga.
Salah satu strategi mencapai tiga tujuan utama tersebut adalah kerjasama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bekraf dan Koperasi Sekunder Bushido Perwira Tingkat Nasional serta Perwira.
“Di era industri 4.0 ini, Perwira diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas SDM pelaku kreatif dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, baik BUMN, kementerian/lembaga, maupun swasta untuk menciptakan produk berskala nasional maupun ekspor,” ungkap Triawan.
Oleh karena itu, Triawan berharap anggota Perwira dapat memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan produknya. Menurutnya, marketplace ini sangat efektif untuk mengenalkan produk daerah ke pasar nasional maupun internasional. Hal ini dapat dilihat dari transaksi di Tokopedia yang mencapai US$16 miliar dalam setahun.
Dia menilai Perwira mempunyai peran strategis untuk membantu menjaga neraca perdagangan dengan menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga impor berkurang dan masyarakat mengkonsumsi produk lokal. Apalagi menurut dia, produk lokal tidak kalah jika dibandingkan dengan barang impor, mulai dari makanan, fesyen, bahkan hingga produk kecantikan.
“Kerja sama ini merupakan pintu awal pelaksanaan berbagai program, diantaranya adalah edukasi, lisensi, pemasaran, dan pelatihan. Anggota perwira diharapkan menjadi champion untuk masing-masing daerah,” imbuhnya.
Ketua Koperasi Sekunder Bushido Perwira Nusantara, Titik Prasetyowati Verdi, menyampaikan semangat pembentukan koperasi ini adalah untuk mendukung mengembangkan ekonomi kerakyatan dan juga pemberdayaan perempuan. Menurut dia, perempuan yang mandiri dan mampu berkontribusi dalam pendapatan keluarga akan membuat masyarakat sejahtera.