Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM. (Foto: Wahyu Putro A)
Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM. (Foto: Wahyu Putro A)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) membuat lima program unggulan guna mendorong produk koperasi dan UKM memiliki daya saing tinggi. Hal ini diperlukan agar produk UKM bisa masuk dalam global value chain.

Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM mengatakan, di tengah situasi perekonomian global yang kurang baik saat ini, Presiden Joko Widodo meminta agar fokus pada penguatan ekonomi rakyat. Hal ini mengingat ekonomi rakyat seperti pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki fundamental yang kuat dan mampu menyerap tenaga kerja.

Menurutnya, lima program tersebut sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan koperasi dan UMKM yang jumlahnya lebih dari 60 juta itu sebagai andalan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan penyerapan tenaga kerja, terutama di tengah situasi perekonomian global yang kurang baik.

Teten memaparkan program strategis pertama yang akan dilakukan adalah memperbesar akses pasar baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan begitu akan tercipta peluang dan permintaan terhadap produk-produk koperasi dan UMKM.

“Salah satu cara adalah dengan mendukung dan membantu penjualan secara online, dengan membuat regulasi agar perusahaan aplikasi dari luar negeri turut mempromosikan dan menjual produk Koperası dan UMKM kita,” ungkapnya.

Kedua, peningkatan kualitas produksi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing produk dan jasa yang dihasilkan. Terkait hal ini, Kemenkop dan UKM akan membantu menyediakan teknologi dan sarana pendukung, untuk memperbaiki kualitas dan kapasitas produksi yang bisa digunakan secara kolektif.

Ketiga, menyangkut agregasi pembiayaan yang akan menjadi solusi untuk meningkatkan pertumbuhan Koperasi dan UMKM. Teten mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan instansi dan lembaga terkait untuk mencari skema pembiayaan yang tepat.

Keempat, pengembangan kapasitas manajemen dan usaha Koperasi dan UMKM yang diwujudkan melalui pemberian konsultasi, pelatihan dan pendampingan oleh para ahli. Selain untuk memperbaiki kualitas layanan, program ini diharapkan dapat menambah pengetahuan untuk memasarkan produk ke luar negeri.

Terakhir, Kemenkop dan UKM akan memberikan kemudahan dan kesempatan mengembangkan usaha bagi Koperasi dan UMKM. Menurut Teten, produk-produk lokal memiliki kesempatan yang sama untuk ditempatkan sejajar dengan impor di mal-mal besar di Indonesia maupun negara sahabat.

“Dengan langkah ini, sangat perlu menyediakan playing field atau ladang usaha yang sama bagi Koperasi dan UMKM dengan importir. Karena itu perlu didukung dengan insentif seperti pajak,” jelas Teten.