Pameran kerajinan tangan di KTT ke-35 ASEAN di IMPACT Arena, Nonthaburi, Thailand, Sabtu (2/11/19). (Foto: Yashinta Difa)
Pameran kerajinan tangan di KTT ke-35 ASEAN di IMPACT Arena, Nonthaburi, Thailand, Sabtu (2/11/19). (Foto: Yashinta Difa)

Thailand, MNEWS.co.id – Pameran berbagai jenis kerajinan tangan, mewarnai penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di IMPACT Arena, Nonthaburi, Thailand, Sabtu (2/11/19).

Acara ini mengusung tema ‘Green Café: Thailand Going Green for Sustainable ASEAN 2019’, yang menampilkan karya kerajinan seperti tas dan dompet berbahan dasar pelepah pisang, rotan, serta kain tradisional Thailand. Selain itu, disediakan pula stan lokakarya agar para pengunjung di Media Center IMPACT Arena dapat mempraktikkan cara membuat mainan tradisional dari janur kelapa.

Melalui tema tersebut Thailand ingin membangun kelanjutan pada semua dimensi, salah satunya mengenai keamanan serta pertumbuhan ekonomi yang meliputi ekonomi hijau dan pembangunan.

Central Group adalah salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah Thailand, untuk menyediakan stan-stan kerajinan tangan di lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN. Keberadaan stan kerajinan tangan tersebut sesuai dengan tema keketuaan Thailand untuk ASEAN tahun ini, yakni “Memajukan Kemitraan untuk Keberlanjutan”. 

Aspek inklusivitas juga ditunjukkan melalui pameran kerajinan yang digagas oleh Thailand, sebagai penyelenggara KTT ASEAN terakhir tahun ini, dengan melibatkan para penyandang disabilitas. Pakjitpakjai, salah satunya, adalah merk karya kerajinan yang bertujuan memberdayakan tunanetra.

Didirikan oleh Thailand Association of the Blind pada 2018 di Chiang Mai, lokakarya ini menghasilkan produk karya seni seperti tas, syal, dan dompet dari kain katun yang disulam mengikuti metode Jepang, yakni Sashiko.

“Kami ingin menciptakan peluang kerja bagi orang-orang yang memiliki keterbatasan penglihatan, yang mengandalkan indera sentuhan mereka,” ujar Wandee Suntivumetee, pengelola lokakarya yang saat ini telah memberdayakan hingga 32 orang tunanetra.

Produk kerajnan tangan dijual dengan harga beragam, mulai dari 69 baht Thailand (sekitar Rp32.000) hingga ribuan baht Thailand. Pameran kerajinan tangan tersebut akan berlangsung hingga hari terakhir KTT ke-35 ASEAN pada Senin (4/11/19).