Ilustrasi Produk Donat. (Foto: dok. MAX'S Donat)

Jakarta, MNEWS.co.id – Jika Anda memiliki hobi membuat kue atau roti, jangan sia-siakan dengan hanya sekadar menjadi hobi, namun coba jadikan sebagai sebuah peluang usaha kue dan roti rumahan.

Ketika banyak yang mulai memuji betapa enaknya kue atau roti buatan Anda, maka tidak ada salahnya membuat yang enak itu menjadi menguntungkan. Bukankan hobi dan penghasilan yang sejalan itu menyenangkan?

Salah satu olahan kue dan roti yang bisa menjadi usaha untuk dikembangkan adalah kue donat. Olahan kue donat cukup laris di pasaran sehingga memberikan kesempatan bisnis yang bagus untuk dimanfaatkan. Peluang bisnis donat ini masih sangat terbuka lebar karena memiliki rasa yang banyak disukai oleh masyarakat.

Elsa Irani Putri adalah salah satu pelaku UMKM yang menjadikan hobinya menjadi sebuah peluang usaha. Penggemar donat ini akhirnya membuka usaha dengan jenama Maxs Donat. Sebelumnya, Elsa merupakan salah satu karyawan di perusahaan swasta, namun beralih menekuni bisnis donat yang semula dibangun oleh ayahnya, Maksudi (51).

Biasanya donat berbentuk cincin dengan lubang di tengahnya, namun produk Maxs Donat juga menghadirkan bentuk dan tekstur yang berbeda. Usaha yang dibangun sejak 2008 ini, memiliki tekstur lebih lembut dan empuk serta bagian tengahnya tidak bolong.

Tampilan produk MAXS DONAT. (Foto: dok. MAX’S DONAT)

Produk olahan Maxs Donat ini juga berisi aneka rasa dan topping yang enak dan lucu sesuai selera pemesan. Donat olahan Elsa disajikan dengan varian rasa mulai dari duren, srikaya, melon, strawberry, creamy oreo, salju strawberry dan blueberry, seres warna warni, seres coklat, dan masih banyak lainnya.

Dengan harga yang cukup murah mulai dari kemasan Rp5 ribu hingga Rp50 ribu, donat ini mampu diterima pasar penggemar kuliner di segmentasi menengah ke bawah.

Elsa juga selalu terjun langsung dalam proses pembuatan donat agar produknya tetap terjaga baik dari kualitas serta keamanannya. Ia selalu memeriksa kembali bahan baku agar tetap aman saat diproduksi dengan menggunakan sistem First In First Out (FIFO).

Proses produksi Maxs Donat masih dilakukan dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan produksi yang serba manual pada tempat produksi yang berlokasi di Kampung Utan, Cengkareng Timur, Jakarta Barat dan dikerjakan oleh empat orang karyawan dengan rata-rata produksi 42 kg tepung terigu.

Untuk strategi pemasaran, Elsa menggunakan strategi media offline dan online mulai dari membuka outlet sendiri, bermitra dengan pedagang, reseller, media sosial, dan melalui pemesanan ojek online.

Elsa mengakui di tengah masa pandemi, usahanya mengalami penurunan omzet dan penjualan serta kurangnya SDM yang mengerjakan produksinya. Elsa menyiasati kondisi tersebut dengan mencari tempat dan lokasi pemasaran baru yang strategis. Selain itu, sebagian besar pesanan yang diperolehnya berasal dari hasil strategi pemasaran secara online di media sosial.

Ia menambahkan, bergabung dan bekerja sama dengan sesama pelaku usaha dapat memberikan peluang yang baik mulai dari memperkenalkan serta promosi produk, bertukar informasi tentang dunia usaha, dan berbagi pengalaman baik tentang bisnis atau mengenai supplier.

Ke depannya, Elsa ingin fokus dengan usahanya dengan memperluas jaringan melalui platform online agar bisa membuka cabang di beberapa daerah.