Bertahan di Masa Pandemi dengan Menciptakan Inovasi dan Tren Sendiri
Ilustrasi. (Foto: freepik/8photo)

Jakarta, MNEWS.co.id – Berawal dari bisnis yang mengkhususkan diri dalam menjual produk tas, kini Eiger berkembang dan menjual berbagai produk peralata outdoor. Hadir pada tahun 1989 untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Eiger pun terus berkembang dan mengikuti perubahan zaman.

“Kami itu menyediakan peralatan outdoor head to toe, jadi dari ujung kepala sampai ujung kaki. Perjalanan Eiger cukup panjang, dari tahun 1989 hingga sekarang,” ungkap Riadi Ariaji Suwarno selaku Retail and Sales General Manager PT Eigerindo Multi Produk Industri dalam Marketeers Goes to Mall episode 6 pada Kamis (2/9/2021).

Setelah 32 tahun eksis di Indonesia dan menekuni dunia outdoor, pandemi menghantam dunia bisnis. Namun, Eiger tidak menyerah begitu saja, banyak inovasi yang justru dikembangkan oleh jenama dari Jawa Barat ini.

“Ini menjadi challenge bagi kita semua sebagai pengusaha, baik dari skala kecil, menengah, besar. Saat ini yang jadi titik beratnya adalah kita tidak boleh berhenti bergerak, tetap berinovasi, dan semakin kreatif,” ungkap Riadi seperti yang dikutip dari Marketeers.

Foto: Marketeers

Keyakinan besar selalu dimiliki oleh Eiger terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Eiger berupaya untuk terus menciptakan inovasi hingga dapat menciptakan tren sendiri di dunia outdoor, seperti yang telah dilakukannya selama ini.

Tidak berpuas dengan pencapaian selama 32 tahun ini, Eiger juga mencoba terus menggali exposure dari para konsumen dan menghadirkan produk-produk yang sesuai dan dibutuhkan oleh konsumen setianya, yang sudah menjadi satu komunitas.

Tercatat hingga saat, ini Eiger miliki 2,1 juta followers di platform Instagram dan jumlah anggota komunitas yang kian meningkat secara signifikan.

Seperti diakui oleh Riadi, jumlah anggota komunitas sebelum pandemi hingga sekarang mengalami peningkatan, jumlahnya meningkat 100%. Total keseluruhan hingga saat ini menjadi dua kali lipat dari pada sebelum pandemi.

“Kami sebagai pebisnis harus menjadi trendsettertrend maker, bukan sebagai follower, jadi kita bisa menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik. Saya percaya ketika ada tantangan, pasti akan ada jalan baru untuk kesempatan,” ungkap Riadi.

Hingga saat ini, Eiger tetap aktif menggelar acara bersama komunitas pecinta produknya. Terhalang aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kini Eiger melaksanakan acara dengan melibatkan pengguna setia produknya yang tergabung dalam komunitas secara online. Perbincangan dengan komunitas dan followers kerap dilakukan Eiger untuk menggali insight dan memahami keinginan dari konsumen mereka.

Catch desire and anxiety-nya dan kita bisa lakukan itu berbincang dengan follower dan mendapatkan feedback yang bermanfaat bagi followers dan kita, mencari hal-hal yang dibutuhkan oleh followers dan itu bisa menjadi nilai plus bersama,” tutup Riadi.