Ilustrasi telekomunikasi. (Foto: Freepik/rawpixel.com)

Jakarta, MNEWS.co.id – Masa pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia telah memukul banyak industri namun lain halnya dengan industri telekomunikasi Indonesia yang justru mengalami pertumbuhan.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sektor telekomunikasi mengalami pertumbuhan sebesar 10,9 persen pada kuartal II-2020 jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.

CEO Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan pertumbuhan industri telekomunikasi tersebut adalah hal yang wajar karena saat ini hampir semua layanan sektor usaha beralih ke ranah digital.

“Seperti perusahaan yang memberlakukan aturan bekerja dari rumah (Work from Home) dan juga para pelajar, guru, mahasiswa yang menjalankan proses pembelajaran jarak jauh,” katanya dilansir dari Republika.

Dengan semakin berkembangnya industri telekomunikasi dan munculnya pemain-pemain baru yang memberikan layanan digital, Johanna menjelaskan, perusahaan layanan telekomunikasi harus mampu melihat peluang untuk beradaptasi dengan meningkatkan kapasitas jaringan dan menyiapkan layanan telekomunikasi yang berkualitas.

Grant Thornton melakukan analisa tiga tren yang akan memengaruhi bisnis industri telekomunikasi global di 2021.

1. Tumbuhnya Optimisme dalam Sektor Telekomunikasi Secara Global
Hasil survey global Grant Thornton menunjukkan bahwa 57 persen para pelaku bisnis telekomunikasi di tingkat global optimistis terhadap prospek ekonomi selama 12 bulan ke depan.

Johanna mengatakan, pandemi telah membawa perubahan terhadap kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang sangat bergantung pada akses internet dan juga kerja keras pemerintah untuk mewujudkan pemerataan infrastruktur digital di seluruh wilayah Indonesia.

“Hal ini memberikan sinyal optimisme bahwa sektor telekomunikasi mampu menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.

2. Lockdown Membuka Banyak Peluang Bisnis Telekomunikasi
Meski adanya penurunan tajam dalam aktivitas ekonomi secara global akibat pandemi, namun menurut Johanna dengan adanya peningkatan kebutuhan teknologi dan komunikasi bisnis yang lebih baik akan mendorong permintaaan terhadap industri telekomunikasi secara global.

Berdasarkan hasil riset Grant Thornton, 42 persen perusahaan media dan 34 persen perusahaan teknologi melaporkan adanya pertumbuhan ekspor lebih dari lima persen secara global. Sementara itu, 21 persen perusahaan teknologi mulai memasuki pasar baru.

3. Tenaga Ahli di Bidang Teknologi Semakin Dibutuhkan
Meski industri telekomunikasi diproyeksikan akan tetap bertumbuh, Johanna menambahkan, beberapa emiten telekomunikasi justru mengkhawatirkan beberapa faktor yang nantinya akan menjadi penghambat pertumbuhan bisnis mereka.

Secara global, 55 persen pelaku usaha telekomunikasi mengkhawatirkan kurangnya ketersediaan pekerja terampil dan biaya tenaga kerja.

Hal ini menyebabkan beberapa perusahaan telekomunikasi berinisiatif untuk memberikan pelatihan in-house sebagai cara untuk menyiasati kurangnya tenaga ahli dalam bidang IT atau telekomunikasi di pasaran.

Tak hanya pelaku Johanna juga menyebut pemerintah juga memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur telekomunikasi guna mewujudkan ketersediaan jaringan yang merata di seluruh pelosok tanah air.

“Tidak hanya itu sumber daya manusia dengan keterampilan di bidang IT juga akan menjadi faktor mendasar (fundamental) yang tentunya akan mempercepat proses transformasi digital ini,” pungkasnya.