Jakarta, MNEWS.co.id – Sorgum sebagai salah satu alternatif pangan pokok yang serupa dengan nasi ternyata bisa diolah dan dikreasikan menjadi aneka bahan makanan lainnya.
Nathasi Fadhlin, seorang pelaku usaha muda asal Jakarta melihat potensi tersebut dan mengolah sorgum menjadi beraneka ragam produk turunan lainnya, mulai dari kue, beras, camilan, hingga tepung.
Berawal saat Ia melihat perkebunan sorgum di Desa Lawalu, Kab. Malaka, Nusa Tenggara Timur saat melakukan social mapping pada salah satu program Community Development binaannya di tahun 2019. Lewat program tersebut, Ia terpilih untuk membudidayakan sorgum.
Namun di bulan Maret 2020, semua rencana pascapanen pun menjadi gagal terlaksana karena situasi pada awal pandemi yang tidak memungkinkannya untuk bisa pergi ke lokasi budidaya di Malaka. Akhirnya, semua hasil panen pun dibawa ke Jakarta untuk dipasarkan.
Pada saat itu, Nathasi mengaku masih sangat awam dengan pangan sorgum dan tidak tahu bagaimana cara menjual hingga memproduksinya. Singkat cerita, Ia pun belajar secara otodidak dari berbagai sumber dan tutor. Nathasi juga terus mencoba menemukan komposisi yang tepat untuk membuat cookies dari tepung sorgum melalui proses trial error.
Setelah itu Nathasi mulai mencari pasar untuk komoditas sorgum di Jakarta dan Ia menemukan salah satu toko organik yang mau menampung semua hasil panen petani saat itu.
Pada Agustus 2021, Nathasi mencoba untuk memasarkan hasil buatannya dengan jenama ‘Athaya Sorghum’. Melalui usaha ini, Ia ingin mengangkat kembali kejayaan dan kearifan lokal sorgum sebagai sumber pangan kepada anak muda.
“Hal ini sudah saya buktikan ketika pertama kali mengunggah postingan di akun Instagram terkait sorgum ini. Dan ternyata banyak teman-teman saya yang tidak tahu apa itu sorgum dan manfaatnya bagi kesehatan,” ujarnya.
Melalui konten di media sosial, Athaya Sorghum juga ingin mengedukasi kepada masyarakat mengenai manfaat dalam mengonsumsi sorgum. Ia juga sekaligus ingin membangun market positioning agar semakin banyak masyarakat yang aware dengan kesehatan melalui produk Athaya Sorghum.
Produk Athaya Sorghum sangat cocok bagi mereka yang ingin menerapkan pola hidup sehat hingga menjadi alternatif pangan untuk diet. Salah satu keunggulan produk Athaya Sorghum adalah bahan baku yang ditanam langsung di perkebunan miliknya dan dikelola secara organik, tanpa tambahan bahan kimia, urea, maupun pestisida.
Saat ini, Athaya Sorghum juga memiliki 3 lokasi kebun organik yang bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) di Jakarta dalam menyuplai bahan baku sorgum. Nathasi mengaku sangat memperhatikan kualitas serta keamanan produknya untuk dikonsumsi oleh para pelanggan.
Produksi Athaya Sorghum dikerjakan oleh 4 orang pegawai melalui sistem pre-order tiap seminggu sekali. Untuk harga dibanderol mulai Rp70.000,- per toples kue dan brownies, dan Rp27.500,- untuk produk beras sorgum.
Dalam memasarkan produknya, Athaya Sorghum memanfaatkan media sosial Instagram dan e-commerce. Sementara untuk sistem offline, produk Athaya Sorghum kini menjadi pemasok kebutuhan tepung gluten free ke beberapa toko beras organik.
Ke depannya, Nathasi berencana untuk melakukan kolaborasi dengan beberapa brand kuliner hingga menyuplai bahan baku beras dan tepung sorgum. Ia juga berharap bisa mengembangkan usahanya melalui inovasi baru, salah satunya dengan menjadi tempat edukasi pertanian organik pertama di Jakarta.