Mengecap Kue Kering yang Lezatnya Sampai ke Hati
Mengecap Kue Kering yang Lezatnya Sampai ke Hati. Foto: Tumtim)

Jakarta, MNEWS.co.id – Rizki Chandra Amalia, seorang pelaku UMKM asal Sidoarjo, Jawa Timur, membangun usaha kue TumTim untuk membantu sang suami yang terkena PHK. Awalnya usaha ini dibangun karena ingin menyalurkan hobinya membuat kue kering dan roti yang dijual kepada kerabat terdekatnya.

Respon positif yang diterimanya dengan banyaknya yang kembali memesan kue buatannya, membuat Ia lebih serius lagi mengembangkan usaha kue kering TumTim tersebut.

Wanita yang akrab disapa Kiky ini, menggunakan nama panggilan kesayangan anaknya yakni Tumin dan Timin (TumTim) untuk brand usahanya. Ini menjadikan jenama TumTim memiliki makna berupa usaha kue yang dikerjakan dengan sepenuh hati dan menghasilkan produk berkualitas yang disukai oleh konsumen, sesuai dengan tagline produknya yaitu ‘Lezatnya Sampai ke Hati’.

Dalam proses produksi, Kiky turut melibatkan ibu-ibu rumah tangga yang berada di sekitaran rumahnya, agar mereka bisa memiliki penghasilan tambahan. Lokasi produksi TumTim terletak di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dibantu dengan 5 orang karyawan. Namun menjelang momen Lebaran, dan Hari Natal akan bertambah hingga 25 orang karena banyaknya pesanan. Dalam sehari, produk TumTim bisa mencapai 150 hingga 300 toples.

Untuk bahan baku yang digunakan merupakan produk lokal dengan kualitas yang sudah terjamin. Ia juga selalu menerapkan metode FIFO (first in first out), supaya tetap bisa mengelola kualitas stok bahan yang ada. Sehingga Ia memastikan agar konsumen bisa menikmati produknya dalam keadaan fresh from the oven.

Produk TumTim dijual mulai dari Rp35.000,- hingga Rp90.000,- untuk kue kering, sementara untuk roti berkisar Rp4.000,- hingga Rp85.000,-.

Memasuki masa pandemi, Kiky mengakui mengalami penurunan penjualan sangat dratis secara offline. Untuk mengatasi hal itu, Kiky pun beralih menggunakan media online untuk mempromosikan usahanya. Selain itu juga tetap mengutamakan kepuasan pelanggan dari segi kualitas produk dan pelayanan.

Selama bulan Ramadan, kue kering menjadi produk yang lebih banyak diminati konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Ia pun memproduksi berbagai jenis hampers lebaran yang unik.

Saat ini Kiky memasarkan produknya secara offline melalui outlet serta berkolaborasi dengan salah satu toko oleh-oleh milik seorang artis yang sudah berjalan 2 tahun. TumTim dipercaya untuk menjual produk kue keringnya untuk momen saat Lebaran. Sementara itu, untuk pemasaran online melalui Facebook, Instagram, Whatsapp, dan E-commerce.

Dalam mengembangkan usahanya, saat ini Kiky berencana untuk membuka outlet di area strategis agar produk TumTim bisa lebih banyak dikenal dan mudah dijangkau oleh masyarakat luas.

Penulis: Rasti
Editor: Regina