Menyambut Imlek, etnis Tionghoa juga menyiapkan makanan yang sesuai dengan tradisi budaya mereka. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah makanan unik yang disajikan saat perayaan Imlek.
Kue Keranjang
Kue Keranjang merupakan kue yang hanya dibuat 1 tahun sekali menjelang perayaan Imlek. Dalam dialek Hokkian, Ti Kwe yang artinya ‘kue manis’ pelafalannya terdengar seperti kata ‘tinggi’ sehingga kue ini disusun bertingkat-tingkat. Penyusunannya semakin ke atas semakin mengecil, memiliki makna peningkatan rejeki ataupun kemakmuran.
Jiaozi
Makanan yang mirip dengan siomay ini merupakan makanan yang terbuat dari udang, ikan atau sayuran. Bahan utama tersebut kemudian dibungkus oleh adonan khusus yang terbuat dari tepung terigu dan kanji. Penyajian Jiaozi ini menunjukkan pengharapan akan rezeki yang melimpah.
Teh Telur
Teh Telur dipercaya dapat memberikan stamina lebih. Telur ini direbus setengah matang. Kemudian telur tersebut direndam dalam air teh yang sudah dicampur kecap asin, kayu manis, dan lada hitam. Agar aroma teh dan kecap asin bisa terasa ke dalam telur, maka sebelum direndam cangkang telur diretakkan terlebih dahulu. Teh Telur sendiri melambangkan kesuburan.
Siu Mie
Siu Mie memiliki struktur yang kenyal dengan rasa yang gurih. Filosofinya, Siu Mie harus dimakan tanpa putus atau sampai ujung mie tersebut. Mie khas Imlek ini melambangkan panjang umur, kebahagiaan dan rezeki yang melimpah.
Lapis Legit
Kue yang juga hadir pada hari raya Natal dan Lebaran ini memiliki bentuk berlapis melambangkan simbol rezeki berlimpah. Kue ini sering juga dijadikan bingkisan atau hantaran untuk kerabat dan kenalan. Simbol baik dari kue ini dapat memotivasi agar selalu mempunyai harapan baik serta menghindarkan kita dari sifat-sifat buruk.
Yusheng
Yusheng merupakan sajian Imlek berupa salad ikan segar yang ditambah dengan irisan sayuran segar seperti lobak dan wortel. Menurut tradisi, ketika diaduk dengan saus, sayuran harus diangkat tinggi-tinggi di atas piring.