Kisah Pelaku UMKM yang Berawal dari Garasi Kecil di Salatiga hingga Kini Berhasil Ekspor ke 12 Negara
Koleksi produk Naruna Ceramic. (Foto: instagram.com/naruna.official)

Jakarta, MNEWS.co.id – Perjalanan kisah usaha bisa dimulai dari mana saja, bahkan bisa berawal dari mimpi di garasi.

Seperti kisah usaha Roy Wibisono Anang Prabowo yang merintis bisnis kerajinan tangan dengan jenama Naruna Ceramic yang berawal dari garasi kecil sebuah rumah di Jalan Kauman No 9, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Salatiga. 

Dibuat secara handmade, Naruna Ceramic mencoba menampilkan desain produk kerajinan tangan berkualitas terdepan yang sesuai dengan pasar masa kini dengan fokus pada berbagai produk peralatan dapur berbahan utama keramik.

Rangkaian produknya pun cukup variatif, mulai dari cangkir, piring, gelas, talenan, mangkok, tatakan, hingga sendok dengan kualitas food grade karena diproduksi dengan suhu pembakaran tinggi.

Roy mendirikan bisnis Naruna Ceramic ini dengan visi yang besar. Ia ingin produk keramiknya bisa menjadi kebanggaan Indonesia sebagai keramik handmade yang berkualitas tinggi.

“Naruna itu artinya leader atau pemimpin. Naruna Ceramic, kami ingin suatu saat menjadi leader-nya keramik di dunia. Jadi kalau di Jepang itu ada Noritake, kalau di Inggris ada Royal Doulton, kami ingin dari Indonesia itu ada Naruna,” kata Roy dikutip oleh MNEWS.co.id dari kumparan.

Dalam usianya yang ke-2 tahun, Naruna Ceramic telah berhasil mengekspor koleksi produknya hingga ke 12 negara, di antaranya Inggris, India, Dubai, Qatar, Spanyol, dan Belgia.

Hingga saat ini, Naruna Ceramic mampu meraup omzet mencapai Rp500 juta per bulan. Roy mengaku penjualannya sempat terkendala karena banyak restoran dan hotel yang tidak beroperasi selama pandemi, namun dampaknya tidak terlalu parah. Menurutnya, bisnis keramik seperti ini adalah salah satu bisnis yang mampu bertahan di tengah pandemi.

Meski sudah memiliki pelanggan di luar negeri, saat ini Naruna Ceramic masih membatasi penjualan ekspornya dengan hanya sebesar 10-15% dari kapasitas produksi dan mengutamakan pasar dalam negeri.

Ini merupakan strategi bisnis yang dilakukan oleh Naruna Ceramic dalam menjaga cash flow usahanya.

Selama 2 tahun berdiri, Roy menyisihkan sebagian omzet yang didapatnya untuk mengembangkan usaha Naruna Ceramic dengan membangun “Naruna Creative Space”, sebuah galeri sekaligus workshop untuk mendukung penjualan offline.

Galeri yang dibuka untuk umum ini tidak hanya berfungsi sebagai showroom produk Naruna Ceramic, tetapi juga hadir sebagai wadah untuk menginspirasi para pelaku UMKM lainnya.