Jakarta, MNEWS.co.id – Generasi millennial dengan segala dinamikanya telah menciptakan ritme dan pola kerja tersendiri. Generasi yang lahir di rentang tahun 1979 hingga 2000-an ini cenderung ‘tidak betah’ di lingkungan kerja yang kaku dan monoton. Sebaliknya, generasi millennial sangat mengutamakan work-life balance dalam kesehariannya.
Generasi yang sempat disebut tidak loyal dan tidak siap bekerja ini nyatanya sangat kreatif dan produktif, jika bekerja di lingkungan dengan suasana yang mendukung. Pasalnya, sebagian besar perusahaan masih menerapkan tradisi top-down dengan jam kerja normatif dan ruang kerja yang membosankan.
Menurut studi Intelligence Group, generasi millennial bercita-cita untuk menjadi bos mereka sendiri, menikmati pengaturan kerja yang fleksibel, dan menghargai integrasi pola kerja yang baik. Mereka berkembang sebagai bagian dari komunitas yang lebih luas yang memiliki tujuan bersama, dan menghargai interaksi dengan individu-individu yang berpikiran sama dengan siapa saja mereka dapat melakukan kolaborasi yang berarti.
Ruang kerja konvensional dari kantor yang masih ‘tradisional’ tidak dapat memfasilitasi kebutuhan ruang gerak yang nyaman dan fleksibel bagi generasi millennial. Disinilah coworking space memegang peranan penting sebagai penyedia ruang produktif yang nyaman dan dinamis bagi mereka yang butuh keleluasaan.
Kong Wan Sing, Founder dan CEO JustCo menjelaskan, ada lonjakan permintaan sebesar 50% dari perusahaan yang ingin membuka kantor perwakilan, atau memiliki departemen khusus. Dalam lima tahun ke depan, pangsa pasar untuk pelaku usaha atau pelanggan Enterprise diperkirakan akan meningkat menjadi 70% -80%.
“Sekitar 40% dari member JustCo, baik individu maupun karyawan adalah millennial, dan merupakan kelompok terbesar yang menggunakan ruang kantor kami. Ketika banyak orang mulai mengambil peran manajemen senior, perusahaan mengadopsi sistem pengaturan kerja yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan budaya karyawan yang berkembang,” papar Kong Wan Sing dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, baru-baru ini.
Contohnya Wilson Associates, sebuah perusahaan desain interior mewah dengan jumlah karyawan 100 orang. Kantornya di Singapura bergeser dari bangunan komersial di Tampines awal tahun ini ke ruang 10.000 kaki persegi di lokasi utama JustCo di Marina Square pada bulan November 2018.
Selain bisa menghemat biaya sekitar 25 hingga 45 persen, perusahaan juga bisa mengalokasikan anggaran untuk peningkatan human capital, seperti kegiatan yang berhubungan dengan wellness being karyawan serta workshop.
Operator co-working juga mengurangi kebutuhan untuk mencari dan menegosiasikan tarif dengan pemilik bangunan, sekaligus mengurus tugas administrasi seperti pembersihan, pemeliharaan tempat kerja, dan menyediakan layanan seperti solusi dan keamanan TI serta layanan front desk, sehingga perusahaan dapat fokus pada operasi bisnis inti mereka.
Budaya Kolaborasi dan Komunitas
“Melepaskan diri dari tugas sehari-hari yang monoton, ruang kerja bersama (coworking space) menawarkan kesempatan bagi member untuk berpindah antara pekerjaan, jaringan, dan hobi, semuanya dalam ruang yang sama. Dari bilik telepon tertutup untuk percakapan pribadi hingga meja ping pong, dan kafe di rumah – semuanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan dan waktu luang yang berkembang dari berbagai kepribadian yang berbeda,” papar Kong Wan Sing yang merupakan lulusan New York University ini.
Secara global, tren ini menunjukkan bahwa orang yang benar-benar percaya akan manfaat dari komunitas kerja yang terhubung. Untuk membantu member benar-benar terhubung, tim Community JustCo merancang hingga 700 jam program komunitas setiap tahun, memberi anggota kesempatan untuk mempelajari keterampilan baru atau mendiskusikan tren terbaru.
Antara lain, melalui pembicaraan dan panel diskusi, mulai dari bitcoin dan chatbots hingga tips untuk meluncurkan start-up yang sukses. Klinik bisnis one on one oleh mitra dan anggota seperti Dropbox juga menambah nilai bagi anggota lain dengan menyediakan layanan konsultasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis mereka.
Ruang JustCo dirancang untuk memfasilitasi budaya interaksi ini. Di JustCo, lebih dari 30% ruang disediakan untuk kolaborasi dan interaksi. Hingga saat ini, JustCo memiliki lebih dari 30 pusat yang berlokasi di delapan kota utama Asia, dan semakin berkembang di Asia Pacific dalam waktu satu tahun menjadi lebih dari satu setengah juta kaki persegi pada paruh pertama tahun 2019.
Maka, pekerjaan bukan lagi menjadi tren semata, tetapi kekuatan yang menata kembali masa depan pekerjaan sepenuhnya, dibentuk oleh generasi millennial, untuk generasi yang akan datang.