Ilustrasi reseller. (Foto: Lifepal)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pertumbuhan bisnis digital semakin pesat dan peluang usaha pun bermunculan. Reseller pun menjadi strategi bisnis yang penting bagi setiap pemilik usaha, termasuk para pelaku UMKM. Keberadaannya dapat membantu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM sampai berkali-kali lipat.

“Pertumbuhan bisnis digital sudah seharusnya menjadi perhatian kita bersama. Para pelaku UKM harus bisa melihat hal ini sebagai sebuah peluang bisnis baru, salah satunya dengan menjadi reseller di tengah pertumbuhan pesat e-commerce. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, pelaku UKM dituntut untuk lebih adaptif dengan memanfaatkan teknologi yang ada,” ujar Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress.

Berdasarkan dari data yang dikeluarkan oleh JakPat, disebutkan peminat belanja online pada semester pertama 2021 mengalami kenaikan 5 persen menjadi 75 persen dari semester kedua tahun 2020, yaitu sebesar 70 persen. Angka ini mendominasi dibanding peminat belanja offline yang justru mengalami penurunan sebanyak 5 persen pada semester pertama 2021, yaitu 25 persen, dengan sebelumnya 30 persen pada semester kedua 2020.

Hal ini didukung kondisi pandemi yang tidak menentu, menyebabkan banyak orang memenuhi kebutuhan harian lewat berbagai aplikasi di gawai. Hal ini menjadi peluang sangat besar bagi pemilik usaha untuk meningkatkan penjualan, salah satunya dengan strategi reseller.

Seperti yang dilakukan oleh Syaiful Hadi, pemilik SCM, merek obat herbal yang sampai saat ini sudah memiliki sekitar 15 produk yang dipasarkan. Melihat peluang usaha yang menjanjikan ditambah dengan kondisi yang mengharuskannya untuk terus berinovasi, ia mulai menggunakan strategi reseller. Ia mengawali bisnis pada 2016 menggunakan Facebook Ads, pada 2020 Ia mulai mengembangkan sayap dengan bekerja sama dengan reseller.

Dengan membuka kolaborasi seluas-luasnya dengan teman-teman reseller. Penjualan dari produk-produk SCM mulai menunjukkan stabilitas. Keuntungan menjalankan strategi reseller juga dirasakan oleh Achmad Subarkah, pemilik FM Group yang menjual produk herbal. Menggunakan strategi reseller juga menjadi pilihan FM Group untuk bertahan di pandemi sebab menyumbang sekitar 15 persen marjin.

Untuk mencapai peningkatan seperti ini, tentu harus tahu cara membangun tim reseller yang solid dan loyal, berikut tipsnya.

Inovasi
Berinovasi mencari cara untuk bertahan di pasar perlu dilakukan terus-menerus sebab setiap produk memiliki umur atau momentum. Satu waktu produk bisa terus menghasilkan, tetapi ada saatnya akan menurun. Di satu sisi, kompetitor juga akan membuat terobosan-terobosan baru, baik itu memperbaharui model maupun menggunakan gimmick-gimmick tertentu. Oleh karena itu, terus menerus berinovasi dan mengimplementasikan strategi baru perlu dilakukan pemilik usaha.

Berikan edukasi dan jalin komunikasi yang baik
Ada baiknya pemilik usaha memiliki kurikulum yang jelas untuk mengedukasi reseller, seperti bagaimana mengiklankan, penulisan atau copywriting yang baik sampai cara close deal. Beberapa poin ini perlu digaris bawahi oleh pemilik usaha, bahwa reseller perlu mendapatkan edukasi terhadap hal-hal tersebut.

Sistem reseller yang menarik
Memiliki sistem yang memudahkan reseller akan menjadi nilai tambah untuk memperluas jaringan. Beberapa pilihan dapat diberikan seperti memberikan kemudahan dalam stok barang atau fleksibilitas untuk reseller menjual produk. Perbanyak branding di online agar mempermudah reseller menjual barang. Branding merupakan kegiatan yang harus secara konsisten dilakukan dan ini juga tugas serta kewajiban dari pemilik usaha sehingga reseller akan dimudahkan dalam penjualan.

Faktanya, bisnis dengan sistem reseller dapat dijalankan oleh siapa saja. Bahkan pelajar atau mahasiswa sekalipun juga bisa menekuni bisnis yang satu ini. Jadi tidak ada batasan usia untuk memulai menjadi reseller selama dijalankan dengan serius dan menerapkan strategi yang tepat.