MNEWS.co.id, Jakarta – Dalam menjalankan bisnis, biaya operasional termasuk komponen yang sangat penting sebagai penentu harga dan laba yang akan didapat oleh pelaku usaha. Untuk mengalokasikan biaya operasional, ada sejumlah strategi yang bisa dilakukan pelaku UMKM.
Subject Content Coordinator, Program Master of Accounting Binus University, Triasesiarta Nur menjelaskan, pengalokasian biaya operasional memiliki beberapa tujuan, antara lain untuk mengelola anggaran, meningkatkan efisiensi dan daya saing, menentukan harga, serta memperkirakan laba dengan lebih akurat.
“Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari sebuah usaha atau perusahaan,” papar Tria dalam acara online Kelas Komunitas Sahabat UMKM Temu #4 bertajuk “Rahasia Sukses Usaha Mikro: Kenali Strategi Efektif dalam Mengalokasikan Biaya Operasional” pada Selasa (21/3/2023).
Dosen Akuntansi Binus ini melanjutkan, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM dalam mengalokasikan biaya operasional. Pertama, identifikasi dan kategorisasi biaya operasional, dengan cara menentukan jenis biaya tetap (fixed costs) dan biaya tidak tetap (variable costs).
Biaya operasional umumnya terbagi menjadi 11 jenis, yaitu biaya gaji (upah), biaya listrik dan air, biaya pulsa, telepon, dan internet, biaya transportasi, biaya konsumsi, biaya sewa, biaya perawatan gedung, biaya legal, biaya penyusutan, biaya pajak, dan biaya marketing atau promosi.
“Biaya tetap atau fixed costs cenderung tidak berubah meskipun ada peningkatan penjualan, serta tidak memerhatikan proforma penjualan. Biaya variabel atau variable costs merupakan biaya tidak tetap, tergantung pada aktivitas produksi yang dilakukan,” imbuhnya.
Setelah mengidentifikasi biaya operasional, pelaku bisnis dapat memprioritaskan pos-pos biaya yang penting dan kurang penting, baru setelahnya menentukan alokasi biaya. Untuk menentukan alokasi biaya, pelaku UMKM dapat menggunakan teknologi untuk optimalisasi serta evaluasi kinerja biaya operasional yang sudah dilakukan, misalnya menggunakan aplikasi untuk membantu perhitungan biaya operasional.
Lebih lanjut, Tria berpesan bagi pelaku UMKM untuk memperhitungkan Harga Pokok Produksi atau Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan saksama. HPP berperan penting dalam membantu alokasi biaya operasional.
“HPP juga penting, karena dari HPP ini kita bisa tahu dengan pasti berapa biaya yang dikeluarkan dalam produksi, sehingga kita bisa tahu berapa harga jual yang ditetapkan, mengetahui keuntungan yang didapat, dan evaluasi kinerja usaha apakah sesuai dengan yang sudah kita hitung,” tutupnya.