Ilustrasi Mengelola keuangan. (Foto: Pexels/John Robert)

Jakarta, MNEWS.co.id – Banyak yang beranggapan bahwa pengeluaran akan jauh lebih hemat saat memasuki bulan Ramadan. Kenyataannya, Anda dapat mengeluarkan uang lebih banyak untuk kegiatan buka puasa maupun persiapan menyambut Lebaran.

Adanya perubahan pada sektor ekonomi selama pandemi seperti pengurangan gaji, pencabutan tunjangan, dan lain-lainnya juga membuat sebagian orang harus memutar otak demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Dalam survei yang dilakukan layanan keuangan digital OVO terungkap, 6 dari 10 orang mengaku sulit mengatur keuangan selama Ramadan. Terlebih karena pandemi membuat kebutuhan cenderung lebih banyak. Sementara itu, sebanyak 52 persen orang menggunakan dana darurat yang ditarik dari tabungan atau investasi guna memenuhi kebutuhan saat Ramadan.

Perencana Keuangan Lolita Setyawati membagikan tips untuk mengatur keuangan agar ibadah di bulan suci Ramadan dapat berjalan aman dan nyaman.

Pertama, buatlah daftar prioritas sesuai kebutuhan terkait apa saja pengeluaran yang tergolong penting dan kurang penting. Dengan menuliskan daftar prioritas, Anda dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan. Sehingga dapat lebih bisa dihindarkan untuk melakukan belanja tidak terduga.

Lalu yang kedua, siapkan dana ekstra untuk kebutuhan tambahan. Selama Ramadan kerap kali ada banyak kebutuhan tambahan yang meningkat. Misalnya keinginan untuk bersedekah atau membagikan tunjangan hari raya (THR) kepada keluarga, meski tidak dapat berjumpa karena larangan mudik akibat Covid-19.

Yang ketiga, adalah belanja di awal agar lebih hemat. Seringkali harga-harga kebutuhan pokok meningkat pada momen-momen keagamaan, seperti di masa Ramadan. Dengan belanja lebih awal, akan bisa menghemat pengeluaran sebelum terjadinya peningkatan harga untuk kebutuhan pokok makanan dan minuman selama puasa.

Keempat, yakni belanja di awal atau dicicil sebelum bulan Ramadan. Pasalnya saat bulan Ramadan, harga berbagai komoditas umumnya cenderung naik, begitu juga menjelang Lebaran.

Dan yang terakhir yaitu membuat menu sahur dan buka puasa untuk menghindari pembelanjaan makanan yang impulsif.

“Membuat menu sahur dan berbuka ini tujuannya untuk mengendalikan pengeluaran, supaya kita tidak belanja yang impulsif,” kata Lolita.