
MNEWS.co.id – Setiap pemilik rumah pasti ingin memiliki konsep arsitektur dan desain interior dengan ciri khasnya masing-masing. Tapi tahukah kamu dengan konsep gaya desain interior yang “Indonesia banget”, yakni arsitektur jengki?
Dilansir dari laman Kemenparekraf, pada dasarnya, jengki adalah arsitektur asli Indonesia yang telah populer di sekitar 1950-1970 silam. Awal mula munculnya arsitektur jengki merupakan bentuk perlawanan pada pengaruh arsitektur gaya Eropa yang identik dengan “penjajah”.
Meskipun kurang familier di kalangan milenial zaman sekarang, arsitektur jengki sebenarnya cukup erat dengan nilai sejarah masa lalu. Alih-alih menggunakan jendela besar ala Eropa, desain arsitektur Jengki justru mengedepankan konsep interior dan eksterior yang unik khas Indonesia.
Ciri Khas Arsitektur Jengki
Kalau diamati, sebenarnya masih banyak rumah modern yang mengusung konsep jengki. Daya tarik arsitektur jengki yang paling mudah dikenali adalah bagian atap rumah dengan tinggi yang tidak seimbang, memiliki pola yang tidak proporsional, kemiringan atap tidak kurang dari 35 derajat, dan memiliki lubang angin sebagai ventilasi.
Arsitektur jengki juga identik memiliki dinding miring dengan model segi lima, dan ukuran teras rumah yang luas. Beberapa dinding rumah berkonsep jengki juga menggunakan batu alam yang tidak rata dan memiliki relief, sehingga hunian terlihat lebih estetik.Terakhir, arsitektur jengki juga identik dengan elemen loster pada desain interior.
Selain menjaga sirkulasi udara agar rumah tetap terasa sejuk meskipun dalam cuaca panas, pemasangan loster juga berfungsi untuk memaksimalkan pencahayaan alami sekaligus menjadi elemen fasad yang unik.
Kursi Jengki: Furnitur Jadul yang Masih Populer
Tidak hanya dari sisi arsitektur, konsep jengki khas Indonesia juga terlihat jelas di berbagai furnitur. Mirip dengan arsitekturnya, furnitur khas jengki juga unik dan menonjolkan unsur yang Indonesia banget.
Ciri khas furnitur jengki ala Indonesia adalah bentuk kursi yang landai, serta memiliki bagian ujung yang runcing. Didominasi dengan bahan kayu, daya tarik kursi model jengki adalah bentuk kaki yang mengerucut mirip pensil dan tidak tegak lurus.
Namun kini, kursi jengki tidak hanya menggunakan elemen kayu, namun juga ada yang menggunakan perpaduan elemen besi maupun rotan. Alasannya karena bahan rotan memiliki daya tahan yang cukup kuat.
Gaya Jengki dalam Desain Interior Kekinian
Meskipun termasuk gaya jadul, namun gaya jengki tetap cocok diaplikasikan pada rumah modern, salah satunya pada rumah bergaya scandinavian.
Dengan memadukan arsitektur dan beberapa furnitur pendukung, gaya arsitektur jengki khas Indonesia dapat menyulap rumah bergaya scandinavian terlihat lebih istimewa.
Hal ini disebabkan rumah bergaya scandinavian memanfaatkan elemen kayu pada furnitur yang digunakan. Aksen scandinavian yang menonjolkan material kayu sederhana dan tanpa polesan, menjadikan furnitur jengki terlihat menyatu dengan konsep desain interior ala scandinavian yang hangat.
Menariknya lagi, saat ini juga sudah banyak tempat makan maupun penginapan yang mengusung konsep desain interior “vintage” dan bergaya jengki.
Walaupun terkesan jadul, beberapa bangunan yang kerap memadukan furnitur jengki pada desain interior malah menambah kesan hangat dan homey.