Cara yang Dapat Dilakukan oleh Pelaku UMKM untuk Menciptakan Dampak Positif dari Usahanya
Ilustrasi. (Foto: iStock.com/Andrii-Zastrozhnov)

Jakarta, MNEWS.co.id Sederet persoalan dapat menjadi batu sandungan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menjalankan usahanya. Mulai dari minimnya kepercayaan diri, isu-isu lingkungan, atau bahkan dari manusianya itu sendiri.

Menyikapi hal tersebut, Firm Owner Coach of Hijrah Coach, Jaya Bhakti Nurhana, memberikan beberapa tips bagi para pelaku UMKM agar usaha yang dijalankan bisa berdampak positif, baik itu terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan.

Dalam kegiatan Kelas Komunitas Temu #4 bertajuk ‘Menciptakan Dampak Positif Usaha’ yang diadakan oleh Sahabat UMKM secara daring pada Selasa (8/3/2022), Jaya mengungkapkan ada banyak hal yang bisa diterapkan oleh pelaku UMKM untuk menciptakan dampak positif bagi pelaku UMKM.

Berikut ini 10 tips dari Jaya tentang bagaimana pelaku UMKM dapat menciptakan dampak positif dari usaha yang dijalankan:

1. Peduli lingkungan

Menurut Jaya, perlu adanya kesadaran tinggi dari para pelaku UMKM untuk peduli lingkungan, misalnya memanfaatkan botol tumbler untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

“Membiasakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memanfaatkan container, menggunakan reusable material seperti cassava yang dibuat sedemikian rupa untuk bisa digunakan, itu merupakan beberapa contoh,” tuturnya.

Jika hal ini diterapkan oleh para pelaku UMKM sebagai pengusaha, lanjut Jaya, secara otomatis pelanggan akan melihat bahwa UMKM tersebut punya kepedulian terhadap lingkungan dan bukan hanya berorientasi pada cuan.

“Kuncinya ada pada bisnis dimulai dari diri kita, bukan dari produk yang kita jual,” sambung Jaya.

Jaya menambahkan, ada tiga hal yang perlu diketahui oleh pelaku UMKM, yaitu People, Planet, dan Profit (3P). People merupakan manusia atau pelaku usahanya, Planet adalah bumi yang harus dijaga dan kontribusi. Kemudian Profit yang artinya memberikan keuntungan.

2. Berdonasi

Cara ini tentunya bisa menciptakan dampak positif terhadap usaha yang kita jalankan. Jaya mencontohkan, ketika ada bencana erupsi Gunung Merapi yang menjadi salah satu momentum untuk berdonasi atau memberikan sedekah.

“Tunjukkan bahwa kita peduli atas nama perusahaan. Tentunya donasi ini disesuaikan dengan nilai yang ada pada perusahaan Anda, atau istilah lain corporate value,” terangnya.

Menurut Jaya, brand image menentukan seberapa pedulinya perusahaan terhadap beberapa insiden kemanusiaan yang membutuhkan banyak bala bantuan.

“Gak perlu jauh-jauh ke Gunung Merapi, di sekitar lingkungan Anda misalnya ada yang sedang terinfeksi Covid-19. Kita bisa lakukan donasi melalui memberi vitamin, makanan sehat, atau menyuplai dana ke yayasan atau pribadi,” kata Jaya.

Jaya mengingatkan bahwa apa yang diberikan atau didonasikan akan kembali kepada diri pribadi atau perusahaan yang dijalankan.

“Karena apa yang dirasakan orang-orang di sekitar Anda, keluarga Anda, teman atau kerabat yang menerima donasi tersebut akan kembali kepada Anda,” ujarnya.

3. Media sosial

Jaya menegaskan, apapun skala usaha yang dijalankan, kecil atau besar, setidaknya harus mempunyai media sosial. Pemanfaatan media sosial ini akan memberikan dampak positif yaitu reachable, sehingga bisa terlibat langsung dengan pelanggan.

“Paling tidak punya WhatsApp yang di dalamnya ada katalog. Produk yang dijual ada apa saja dan kita bisa bikin kesepakatan kapan akan mengirimkan produk tersebut kepada customer,” kata Jaya.

Selain itu, lanjutnya, pemanfaatan media sosial ini juga bisa digunakan saat ada kendala atau komplain dari pelanggan. Seperti ada barang yang harus diretur langsung, bisa dikomunikasikan melalui media sosial tersebut.

“Gunakan media sosial untuk bisa berinteraksi dengan lingkungan Anda. Jangan hanya jual produknya, tapi upayakan untuk berinteraksi secara langsung, salah satunya menangani kendala dari customer,” papar Jaya.

Firm Owner Coach of Hijrah Coach, Jaya Bhakti Nurhana saat menjadi narasumber Kelas Komunitas Temu #4 bertajuk ‘Menciptakan Dampak Positif Usaha’ yang diadakan oleh Sahabat UMKM secara daring pada Selasa (8/3/2022).

4. Promosi produk untuk komunitas

Jika ada UMKM yang sudah berkembang dan punya produk bagus, Jaya menekankan bahwa pentingnya berkontribusi dengan komunitas tertentu. Menurutnya, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membangun positivisme dari sisi promosi produk untuk komunitas ini.

“Misalnya diskon bagi komunitas tertentu, atau contoh lain pemberian harga khusus untuk guru honorer. Nah, di situlah Anda berkontribusi memberikan kebahagian bagi komunitas tersebut,” ungkapnya.

5. Memperhatikan tim atau karyawan

Salah satu cara untuk menciptakan dampak positif dari usaha yang sedang dijalankan adalah dengan cara memberikan apresiasi kepada tim atau karyawan yang bekerja pada kita.

Jaya mengungkapkan, tak perlu memberikan bonus tinggi atau berbagai hal lain yang bisa merugikan perusahaan. Cukup ucapkan rasa terima kasih kepada tim, berapapun jumlah karyawannya.

“Lingkungan yang seperti ini akan memberikan dampak yang sangat luar biasa. Berikan apresiasi yang tulus kepada tim atau karyawan, sehingga mereka akan merasa nyaman dan diperhatikan,” kata Jaya.

6. Dukungan terhadap minoritas

Jaya menerangkan, pemberian dukungan terhadap kaum minoritas ini juga bisa diterapkan jika ingin menciptakan dampak positif bagi perusahaan. Salah satu bukti yang bisa dijalankan adalah memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak yatim dan kaum dhuafa.

“Tolong tumbuhkan jiwa sosial Anda, paling tidak Anda memberikan support bagi mereka yang kurang beruntung di luar sana,” ungkap Jaya.

Ia mengatakan, setidaknya ada sedikit atensi dari kita sebagai pelaku UMKM terhadap kaum minoritas ini. Misalnya, kata Jaya, di tempat usaha ada juru parkir yang membantu dalam hal menata parkir.

“Beri mereka dukungan karena mereka akan selalu mengingat Anda,” lanjutnya.

7. Tanggung jawab kepada pelanggan

Jaya menekankan peran pengusaha dalam bertanggung jawab kepada pelanggan atau lingkungan sekitar cukup penting. Ia mencontohkan, jika ada pelanggan yang terkendala dengan produk yang dijual, atau lingkungan yang kotor karena banyak sampah di tempat usaha, maka minta maaf adalah hal yang utama.

“Harus berani minta maaf. Inilah yang dilakukan banyak perusahaan besar sekelas Toyota,” beber Jaya.

8. Terlibat dengan komunitas

Keterlibatan pelaku UMKM dalam komunitas terdekat juga bisa membangun dampak positif pada perusahaan. Jaya kembali memberi contoh, ada kegiatan gotong royong di lingkungan sekitar tempat usaha.

Support mereka dengan produk yang Anda jual, misalnya produk makanan atau minuman, tawarkan komunitas terdekat ini untuk mencicipi produk tersebut,” sambungnya.

Selain itu, tambahnya, misalkan ada sekolah yang menggelar pentas seni. Maka hal pertama yang dapat dilakukan adalah tawarkan usaha yang dimiliki sebagai sponsor.

“Tawarkan apa yang kita punya, sediakan apa yang bisa Anda sediakan. Keterlibatan terhadap komunitas ini penting karena Word of Mouth dari komunitas tersebut penting,” katanya.

9. Modernisasi

Poin ini juga cukup penting bagi pelaku UMKM yang ingin menciptakan dampak positif usaha. Para pelaku UMKM diminta untuk memanfaatkan teknologi yang ada untuk memasarkan produk atau jasa yang dijajakan.

“Hanya melalui smartphone, dunia bisa tahu usaha apa yang kita tawarkan,” jelasnya.

10. Percaya diri

Jaya mengungkapkan perlunya kepercayaan diri untuk mengatasi konflik. Menurutnya, dalam menjalani usaha tidak semuanya langsung sukses.

“Percaya kepada diri bahwa Anda bisa mengatasi semua permasalahan, seperti yang kita alami saat pandemi yang menjadi tantangan global,” ujar Jaya.

Jika kepercayaan diri ini tidak dimiliki, sambung Jaya, maka akan sulit untuk menjalankan usaha atau bisnis ke depannya. Dengan kata lain, sebagai pelaku UMKM harus ke luar dari zona nyaman agar tumbuh rasa percaya diri.

“Ada energi besar yang akan membantu Anda untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk diri, usaha, dan lingkungan anda,” tandasnya.

Penulis: Khalied Malvino
Editor: Regina Mone