Penyanyi Yura Yunita merilis video musik untuk lagunya, "Tutur Batin". (Foto: Instagram/yurayunita)

Jakarta, MNEWS.co.id – Penyanyi Yura Yunita mengajak para perempuan untuk saling merangkul, menerima ketidaksempurnaan yang dimiliki, dan merayakan diri bersama-sama lewat video musik Tutur Batin.

Bertepatan dengan Hari Perempuan Sedunia pada Selasa, (8/3/22), Yura Yunita merilis video musik Tutur Batin, salah satu lagu dari album ketiganya. Album tersebut telah rilis pada Oktober 2021 lalu dan berisikan 11 lagu.

Secara garis besar, album itu adalah upaya Yura Yunita untuk bercerita secara jujur dan apa adanya kepada para pendengarnya mengenai pengalaman personal yang dirasakannya saat menghadapi pergumulan diri dan perjuangan sebagai perempuan yang mencoba mewujudkan mimpi di industri musik.

“Dari perjalananku, aku belajar bahwa sebagai perempuan kita harus bisa berani untuk speak up, berani mengejar passion, dan berani mengambil keputusan yang terbaik untuk diri kita sendiri. Aku belajar bahwa tak perlu sempurna untuk menjadi lebih baik. Mengejar kesempurnaan ngga akan ada habisnya hingga kita belajar untuk menerima diri apa adanya,” ujar Yura.

Ingin mempersembahkan video musik Tutur Batin sebagai kado manis untuk para perempuan, Yura pun menggandeng Gianni Fajri sebagai sutradara. Alasannya, Ia ingin video musik Tutur Batin dituturkan melalui sudut pandang perempuan. Selain itu, saat bertemu dengan Gian, sapaan sang sutradara, Yura pun langsung merasakan Gian memiliki energi dan frekuensi yang sama dengannya.

Video musik Tutur Batin menampilkan tiga cerita yang dialami oleh tiga karakter utama. Tokoh pertama adalah Riana, seorang perempuan yang kerap kali dibanding-bandingkan oleh saudara kandungnya hingga sempat membuatnya tidak percaya diri.

Kemudian ada Tata, seorang perempuan yang memiliki permasalahan dengan bentuk tubuhnya dan merasa tidak diterima secara tulus oleh lingkungan pertemanannya. Tokoh ketiga adalah Muti, sosok perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga yang mencoba speak up untuk menjadi tangguh demi putrinya.

Bagi Yura, kisah yang Ia pilih untuk tampilkan dalam video musiknya merupakan kepingan dari hal-hal yang kerap kali dialami oleh sejumlah perempuan. Ingin menggarisbawahi bahwa perempuan itu spesial dan punya kisah istimewa untuk dituturkan, Yura Yunita memilih untuk menampilkan sosok perempuan istimewa yang dapat dengan mudah ditemui keseharian dan memiliki perjuangannya masing-masing dalam video musiknya.

Yura Yunita dan Gianni Fajri melakukan pendekatan yang terbilang unik. Mereka lebih dulu berkenalan dan saling bercerita secara mendalam dengan para perempuan yang terlibat di video musik tersebut.

“Kami pendekatannya ngobrol dulu, kami gali dulu ceritanya masing-masing, masa lalunya, dan cerita hidupnya yang sangat personal. Sehingga mereka bisa lebih tergugah akan ceritanya sendiri, mendalami dirinya sendiri, dan mendalami tutur batinnya sendiri,” kata Yura.

Tutur Batin menjadi karya yang spesial bagi Yura karena ketika menggarapnya, dirinya pun tengah berada dalam perjalanan untuk menerima dan memaafkan trauma yang dialaminya di masa lalu. Pada akhirnya, keputusannya untuk membuka diri secara jujur dalam karya menjadi jalan baginya dalam melakukan penyembuhan batin.

Bila diibaratkan dengan lima tahapan dalam memproses kesedihan yang terdiri dari penolakan (denial), kemarahan (anger), tawar-menawar (bargaining), depresi (depression), dan penerimaan (acceptance), Tutur Batin adalah karya yang lahir ketika Yura Yunita ingin mencapai pada tahap penerimaan diri.

Meski Tutur Batin adalah karya yang berangkat dari kisah personal, Yura berharap cerita yang Ia bagi dapat mewakili dan menyentuh hati banyak orang, terutama para perempuan, yang mendengarkan lagunya dan menonton video musiknya.