Sampul single Diskoria
Sampul single Diskoria "Serenata Jiwa Lara" karya Saleh Husein. (Foto: pophariini)

Jakarta, MNEWS.co.id – Diskoria merilis single terbarunya yang berjudul “Serenata Jiwa Lara”. Ini adalah single kedua duo DJ asal Jakarta setelah “Balada Insan Muda” yang dirilis setahun lalu. Di single terbarunya ini Diskoria menggandeng aktris Indonesia, Dian Sastrowardoyo.

Diskoria kembali bekerjasama dengan Laleilmanino. Ini adalah kolaborasi kedua setelah debut “Balada Insan Muda” bersama kolektif produser/aranjer handal yang terdiri dari Arya Aditya Ramadhya (Lale) dan Ilman Ibrahim Isa dari Maliq & D’essentials, dan juga Anindyo Baskoro (Nino) dari RAN. Namun berbeda dengan debut single mereka, kali ini Diskoria yang terdiri dari DJ Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat ikut terlibat dalam teknis penggarapannya.

“Di sini kami mencoba untuk lebih bereksplorasi, mulai dari sound yang disajikan hingga pengisian instrumen, dimana kami berdua turut mengisi instrumen musik pada lagu ini,” tulis mereka lewat akun Instagramnya, Selasa (18/2/2020).

Di single “Serenata Jiwa Lara”, Diskoria menggandeng Dian Sastrowardoyo untuk ikut bernyanyi. Ide awal melibatkan Dian datang dari Diskoria, kemudian gagasan itu diteruskan oleh Nino kepada Dian.

“Membujuk Dian untuk ikut bernyanyi di sini bukan hal yang mudah. Untung saja beliau mau dan hasilnya menurut kami luar biasa. Kalaupun bukan yang pertama, saya rasa penampilan Dian di sini merupakan yang terbaik di antara produksi rekaman musik yang pernah Dian singgahi,” kata Anindyo Baskoro alias Nino, yang juga dikenal sebagai personel RAN.

Pemilihan sosok Dian untuk didaulat bernyanyi di single ini menurut Merdi dan Fadli lebih karena karakter vokal yang dirasa cocok. “Kami mengajak Dian Sastrowardoyo untuk berkolaborasi dalam lagu ini, seniman ikonik Indonesia yang memang sempat mempunyai band di masa SMA-nya. Dengan karakter vokalnya, Dian kami rasa sangat tepat untuk merepresentasikan lagu ini,” ungkap mereka.

Karakter 80-an yang diciptakan Diskoria bersama Laleilmanino dan Dian Sastrowardoyo ini juga tergambarkan secara visual di desain cover yang digarap seniman/musisi Saleh Husein (White Shoes and The Couples Company dan The Adams).

Guratan lukisan Saleh menambah kesan masa lalu yang kental bagi lagu ini. Satu hal yang menarik dari single ini adalah videoklipnya. Di tangan Anton Ismael, sutradara video ini, “Serenata Jiwa Lara” nampak menjadi mesin waktu yang membawa siapapun yang menonton kembali atau membayangkan berada di era delapanpuluhan.

“Jenis musiknya sendiri itu kayak menguingatkan saya pada film ACI (Aku Cinta Indonesia). Itu mengingatkan gue akan memori itu, lagu-lagunya Chrisye (Alm), gue langsung flashback ke tahun 1980. Kita sebenernya pengen pake kamera VHS jaman dulu dengan efek-efek jaman dulu untuk mmebawa memori ke masa lalu,” komentar sutradara yang pernah menggarap videoklip dari Andien sampai Santa Monica ini.

Simak video musik dari Serenata Jiwa Lara berikut ini:



Satu hal menarik yang layak dicatat di proyek single terbaru Diskoria ini adalah bahwa lewat single ini, Diskoria memberikan kontribusi bagi Yayasan Irama Nusantara, sebuah yayasan nirlaba yang tugasnya mendokumentasikan secara digital musik-musik populer Indonesia dari era 50-80an.

Dua single ini akan dirilis secara fisik dalam format piringan hitam. Diskoria menyiapkan piringan hitam 12 inci yang dicetak terbatas sebanyak 10 keping. Sembilan keping akan dijual, dan satu akan dilelang.

“Ini adalah lembaga non profit yang secara sadar melakukan hal krusial yang tidak pernah dilakukan sebelumnya oleh lembaga manapun di negara kita; pengarsipan dokumentasi musik Indonesia. Generasi mendatang kelak akan sangat berterima kasih pada yayasan ini, yang tanpa henti mengerjakan pendokumentasian musik Indonesia yang seakan tak pernah diperhatikan, yang jika dibiarkan nama-nama besar musisi kita akan pudar dimakan zaman,” ujar Diskoria. ⁣

Untuk itu mereka akan memberikan seluruh penjualan single “Serenata Jiwa Lara” ini secara digital untuk Yayasan Irama Nusantara. Selain itu, single ini juga “Balada Insan Muda” akan dirilis secara fisik dalam format piringan hitam 12 inci yang dicetak terbatas sebanyak 10 keping. Sembilan keping akan dijual, dan satu akan dilelang, semua keuntungannya akan disumbangkan untuk Yayasan Irama Nusantara.