Riau, MNEWS.co.id – Ternyata pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Riau masih banyak yang berjualan secara konvesional. Decymus selaku Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau, menjelaskan saat ini UMKM di masa kini tidak hanya menjangkau pasar Riau dan Pekanbaru saja, namun juga harus lebih luas lagi, Indonesia dan dunia.

“Harapannya supaya pembeli mereka bukan hanya di Pekanbaru tapi di seluruh Indonesia. Dengan begitu dapat berkontribusi dengan baik untuk kedepannya,” katanya. 
 
Bank Indonesia terus berkomitmen memfasilitasi UMKM agar produknya bisa dipasarkan secara luas, salah satunya bekerja sama dengan Pemprov Riau yaitu mensosialisasi penggunaan teknologi digital. Go Digital.

Festival UMKM Riau 2020 berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu, 29 Februari-1 Maret 2020 di Living World. Ia menjelaskan, ada dua cara meningkatkan ekonomi di Riau.  Pertama, menggerakkan sektor yang ada. Bukan hanya jual ekspor mentah, namun ekspor sudah hilirasi. Artinya mengekspor barang-barang sudah jadi. Kedua mengembangkan sumber pertumbuhan baru selain dari pertama tadi, dianggap potensial sektor UMKM.

Sementara itu, Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, mengatakan, kehadiran pelaku UMKM sangat penting untuk menggerakkan roda perekonomian di Riau. Menurutnya, keberadaan UMKM tidak boleh dipandang sebelah mata, sehat tidaknya keberadaan mereka harus didukung termasuk hadapi tantangan global. Sehingga setiap pelaku UMKM dituntut kuasai teknologi dan informasi. Di Riau, UMKM agar bisa naik kelas perlu didorong menembus pasar global.
 
“Maka itu kita mendukung upaya BI Riau mendaping UMKM agar memiliki daya saing, UMKM Riau harus naik kelas,” katanya.
 
Untuk mewujudkan UMKM Riau naik kelas ini, Edy mengapresiasi langkah BI yang tengah melakukan pendampingan terhadap UMKM guna memiliki daya saing, khusunya di dunia global.
 
“Harus ada pendampingan yang baik sehingga tumbuh sebagai usaha yang berkelanjutan dan lebih besar, perlu dilakukan terobosan terutama dalam meningkatkan SDM,” pungkasnya.