Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) mengajak lebih banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengan (UMKM) perempuan untuk go online atau memanfaatkan internet dalam menjalankan usahanya.
Deputi Menteri PPPA Bidang Kesetaraan Gender, Lenny N. Rosalin memaparkan pentingnya perempuan pelaku usaha untuk terlibat dalam digitalisasi agar usahanya bisa berkembang dan naik kelas. Sayangnya tingkat akses internet kaum perempuan di Indonesia lebih rendah ketimbang laki-laki yakni 46,87% berbanding 53,13%
“Dengan ketimpangan akses kepada internet, potensi ekonomi perempuan menjadi belum termaksimalkan dan berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan negara secara umum. Untuk itu, potensi ekonomi perempuan harus dimaksimalkan, terutama dalam sektor UMKM yang memanfaatkan teknologi informasi,” kata Lenny dikutip dari siaran pers Kementerian PPPA.
Ia melihat sejumlah penyebab yang menjadi latar belakang masih lebih rendahnya akses perempuan kepada internet di Indonesia di antaranya lantaran stereotip peran perempuan yang “tabu” dalam dunia Science Technology Engineering and Mathematics (STEM) menjadi salah satu faktor yang menciutkan nyali perempuan untuk berkecimpung di dalamnya.
“Padahal kehidupan di era revolusi 4.0 dan masa depan akan berdampingan dengan ekologi dan sains, maka penting bagi perempuan untuk fokus pada edukasi berbasis teknologi dan sains, serta membangun standar kompetitif yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Kementerian PPPA kemudian mengidentifikasi dan melakukan stocktaking program-kegiatan kementerian/lembaga, BUMN, swasta, dan LSM agar dapat mendorong perempuan pelaku usaha khususnya untuk mendapatkan bekal peningkatan kompetensi yang memungkinkan mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari digitalisasi.