Jakarta, MNEWS.co.id – Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu akan mengembangkan gula merah atau aren yang diolah dari air nira yang berasal dari tanaman kelapa sawit.
“Alhamdulillah mulai berkembang. Ini ada yang mau komunikasi menanyakan apakah produksi gula aren sampai satu ton per bulan, kalau sampai sebanyak itu, ada peluang dipasarkan keluar daerah ini,” kata Nawir yang merupakan salah seorang pemilik UMKM dari Kabupaten Mukomuko.
Nawir mengatakan sebelumnya bekerja sama dengan seorang pengrajin gula aren dari luar daerah ini untuk membuat gula aren dari air nira tanaman kelapa sawit. Aktivitas pembuatan gula aren dari air nira kelapa sawit di wilayah Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko sudah berjalan selama dua minggu dan setiap hari produksi gula aren ini sebanyak 20 kilogram.
Pengrajin ini mendapatkan bahan baku air nira dari tanaman kelapa sawit milik warga yang melakukan replanting atau peremajaan karena tanaman sudah berumur di atas 25 tahun. Ia menjelaskan pihaknya sudah memasarkan gula aren dari air nira tanaman kelapa sawit di daerah ini sejak dua pekan terakhir dan produk ini mendapatkan respon positif dari masyarakat.
“Kami telah menjual gula aren ini ke sejumlah pasar tradisional di daerah ini dengan harga sebesar Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per kg, dan gula aren ini diterima oleh masyarakat,” ujarnya.
Terkait dengan perizinan usaha tersebut, Nawir mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan secara lisan aktivitas pembuatan gula aren dari air nira kelapa sawit kelapa Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah.
Kemudian pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan guna menanyakan biaya pemeriksaan gula aren dari air nira kelapa sawit agar gula tersebut aman dikonsumsi masyarakat.
“Kami belum menanyakan biaya yang dibutuhkan untuk pemeriksaan laboratorium, kalau mahal belum ada modalnya, kami putar dulu untuk biaya laboratorium, karena kini kami mau merintis,” ungkapnya.
Nawir berharap ke depannya gula aren dari air nira kelapa sawit setidaknya bisa membuka lapangan kerja untuk masyarakat perani tidak ada kegiatan, dan pihaknya siap menjadi pengepul dan menerima gula aren buatan masyarakat.