Ilustrasi oleh-oleh khas Bandung (image: IDN Times)
Ilustrasi oleh-oleh khas Bandung (image: IDN Times)

Jakarta, MNews.co.id – UKM diyakini akan berkembang dan tumbuh dengan pesat khususnya di sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring, dalam keterangan tertulis yang dilansir dari Antara mengatakan, pihaknya meyakini UKM akan berkembang pesat pada kedua sektor tersebut karena sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang paling bersentuhan dengan teknologi informasi.

“Teknologi informasi akan memperkuat akses pemasaran UKM ke seluruh dunia dan juga memungkinkan kerja sama mereka dengan industri lain dalam mendistribusikan produk dan memberikan pelayanan ke pasar global,” ucapnya.

Saat ini e-commerce sedang berkembang dengan cepat di Indonesia. Berdasarkan data dari Institute for Development Economics and Finance (Indef), transaksi e-commerce di Indonesia pada 2017 mencapai Rp85 miliar dan diyakini angkanya akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang.

Berbicara tentang pariwisata, kata Meliadi, memang memiliki korelasi positif dengan sektor koperasi dan UKM. “Pengembangan koperasi di suatu wilayah akan berpengaruh pada sektor UKM juga. Sebagai contoh, pengembangan toko suvenir, usaha kuliner, dan bisnis homestay,” katanya.

Sementara dari sisi ekonomi kreatif, nilai seni dan budaya merupakan faktor paling penting dalam sektor pariwisata yang biasanya diwujudkan dalam bentuk seni kerajinan tangan berdaya jual sebagai daya tarik wisata kepada pengunjung.

Oleh karenanya, Kemenkop UKM mendukung pelaku UKM yang telah terjun pada bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif maupun yang baru saja memulai untuk terus konsisten membangun usahanya.

“Banyak kemudahan yang sudah ditawarkan Pemertintah, termasuk KUR yang kini bunganya sudah dipangkas menjadi 7 persen per tahun,” katanya.

Selain itu, berbagai kemudahan lain juga diterapkan termasuk pemangkasan pajak UMKM dari 1 persen menjadi 0,5 persen per tahun yang diharapkan tidak akan membebani usaha mereka.

Dalam skala nasional, UKM memang memiliki peran penting dalam keberlangsungan perekonomian Indonesia. Untuk tahun 2017 saja, Kementerian Koperasi dan UKM mencatat UKM mampu berkontribusi 60,34% bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Jika dirincikan, sumbangsih tersebut berasal dari usaha mikro (30,3%), menengah (14,5%), dan sisanya dari usaha kecil sebanyak 12,8%. Potensi UMKM pun masih terbuka lebar, mengingat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pernah mendata, pertumbuhan unit skala usaha ini berkisar 2,4% tiap tahunnya.