(image: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
(image: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Bogor, M-News.co.id – Pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan dapat tetap menjaga tingkat produktivitasnya. Karena itu, menjelang pensiun, para ASN diminta mempersiapkan diri untuk tetap berkarya dengan berwirausaha.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menuturkan, selain diberi modal pinjaman untuk berusaha, aparatur sipil negara (ASN) dan pensiunan juga perlu pendampingan usaha.

“Untuk modal mereka tidak bisa cari sendiri, kita perlu juga memberikan mereka pinjaman, tapi juga pendampingan agar mereka tidak sampai rugi,” kata Rini dalam acara Program Wirausaha ASN dan Pensiunan yang diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC) pada Rabu (16/1) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Rini, ASN juga perlu dibina agar mereka dapat memulai usaha sesuai dengan keahlian yang dimiliki, sekaligus dapat menguntungkan. Sebagai pembina BUMN di Indonesia, Rini menyampaikan, kementerian yang dipimpinnya berupaya mengawal dan membina agar BUMN bisa melakukan usahanya dengan baik, sekaligus memberi pelayanan maksimal kepada masyarakat.

“Semua ini kita lakukan dengan penuh tanggung jawab, mengingat kita itu BUMN berarti milik rakyat,” ungkap Rini.

Pada acara itu hadir 5.000 pensiunan dan 4.000 ASN yang akan pensiun dalam 2-3 tahun ke depan dari pemprov, pemkot, pemkab, kementerian/lembaga seluruh Indonesia dan 1.000 pensiunan yang sudah punya usaha sendiri. Acara itu akan dirangkai dengan kisah sukses pensiunan ASN yang berwirausaha, pendampingan masuk e-commerce, bisnis waralaba dan konsultasi pendampingan dari bank BUMN.

Hadir pada acara tersebut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Rini M Soemarno, Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, Wali Kota Bogor Bima Arya, Direktur Utama Taspen Iqbal Lantaro, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati dan Direktur Retail Banking BNI Tambok P Setyawati.

Iqbal Latanro mengatakan, kehadiran Presiden menjadi simbol bahwa pemerintah tidak pernah melupakan para purnatugas.

“Yang dikhawatirkan para calon pensiunan adalah kualitas hidup masa tua, kesehatan fisik dan finansial. Banyak calon pensiunan yang tidak siap pensiun sehingga banyak yang ingin usaha untuk memenuhi kebutuhan,” tuturnya.

Menurut dia, sebanyak 7 dari 10 pensiunan harus melanjutkan bekerja untuk menyambung kebutuhan hidupnya. “Dan 70 persen pensiunan banyak yang bergantung pada orang lain. Acara ini bertujuan memberikan semangat kepada para ASN agar berkarya terus di masa purnatugas,” imbuhnya.

Ia menegaskan akan terus berupaya menyejahterakan para purnatugas dan pensiunan. Oleh karena itu, ia menyambut baik kehadiran Presiden Jokowi sebagai wujud kehadiran negara dalam upaya pemberdayaan terhadap para ASN dan pensiunan di Tanah Air. (Faisal Rachman/validnews)