Ilustrasi sustainable business. (Foto: Freepik/rawpixel)

Jakarta, MNEWS.co.id – Bisnis yang baik adalah yang mampu bertahan di masa krisis, bisa melewati masa krisisnya, lalu berkembang untuk bertahan. Tentu saja membangun bisnis yang seperti ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan untuk membangun dan mengembangkan bisnis yang mampu bertahan lama.

Partner Instellar Impact Advistory, Adisti Chandra menjelaskan, saat ini konsep bisnis berkelanjutan atau sustainable business mulai diterapkan oleh beberapa pelaku usaha atau perusahaan di Indonesia. Memang belum banyak yang menyadari bahwa bisnis berkelanjutan sebenarnya memiliki banyak sekali manfaat.

“Membangun sebuah bisnis itu tidak boleh instan ataupun cuma viral aja, tapi harus bisa sustainable. Pelaku usaha harus bisa cek dan ricek bisnis yang dia bangun, yang paling penting harus bisa berevolusi dengan inovasi,” kata Adisti saat menjadi narasumber dalam acara Expandana Class: Make Your Business Happen ‘Business Starter Kit’ yang diadakan secara daring pada Kamis (16/9/21).

Ia menambahkan, perlu adanya sebuah kreativitas serta inovasi dalam menjalankan sebuah bisnis yang berkelanjutan. Dalam hal ini, perlu ada sebuah strategi agar dapat menjalankan sebuah usaha dengan semaksimal mungkin sehingga menjadi lebih berkembang, salah satunya melalui metode Business Lean Canvas.

Business Lean Canvas merupakan metode perencanaan yang bisa dilakukan para pelaku usaha untuk membantu mengubah ide bisnis menjadi nyata. Metode Lean Canvas ini dikembangkan oleh Ash Maurya yang diadaptasi dari Business Model Canvas (BMC) buatan Alexander Osterwalder.

Lean canvas memiliki beberapa komponen yang yang dibutuhkan dalam membuat model bisnis. Adisti mengatakan, tiap komponen dalam lean canvas mewakili aspek utama yang diperlukan dalam bisnis.

Partner Instellar Impact Advistory, Adisti Chandra saat menjadi narasumber dalam acara Expandana Class: Make Your Business Happen ‘Business Starter Kit’ yang diadakan secara daring pada Kamis (16/9/21). (Foto: MNEWS)

Pertama, customer segment, yang membahas tentang segmen seperti apa yang akan dituju. Dalam mencari komponen ini, pelaku usaha harus melakukan analisis demografi dari konsumen.

Kedua, problem, yaitu mengenai 3 masalah paling besar yang dihadapi bisnis dan harus segera diselesaikan. Produk gagal sering terjadi karena bisnis tidak bisa mengaplikasikan usaha, waktu, dan sumber daya.

Ketiga, solution yang ditemui dari rincian masalah yang sudah terindentifikasi. Cara terbaik untuk mengetahui solusi yaitu dengan bertanya langsung kepada konsumen.

Keempat, unique value proposition, yang merupakan bentuk titik temu apa yang akan ditawarkan dan diminta konsumen. Komponen ini harus mencerminkan apa yang dimiliki oleh bisnis sehingga perlu dipikirkan yang membuat produk berbeda dengan kompetitor.

Kelima, channel, yakni seperti apa cara yang ditempuh oleh pelaku usaha dalam memasarkan produk.  Hal ini akan terlihat dari platform mana saja yang akan diambil. Dalam kata lain, channel yang dimaksud bisa berupa media yang digunakan pelaku usaha untuk menggapai pelanggannya.

Keenam, revenue stream, yaitu berupa faktor apa saja yang harus diperhatikan saat ingin membuat label harga. Harga merupakan bagian penting dari keseluruhan produk yang ditawarkan dan penentuannya harus didasarkan pada riset dan uji coba.

Ketujuh, cost structure. Ini merupakan anggaran yang diperlukan supaya bisnis mampu berjalan baik di market. Biaya yang dimaksud mencakup semua pengeluaran yang diperlukan untuk riset, gaji, dan lain sebagainya.

Kedelapan, key activity untuk mengetahui apakah bisnis berjalan sesuai dengan yang direncanakan sehingga perlu ada indikator atau parameter sebagai ukuran. Parameter biasanya berbentuk aktivitas yang ditujukan untuk membantu hingga memonitor perkembangannya.

Kesembilan, unfair advantage. Komponen ini membahas seputar keunggulan yang tidak dimiliki kompetitor. Dengan memiliki keunggulan tersebut, pelaku usaha diharapkan mampu memaksimalkan peluang untuk meningkatkan perkembangan bisnis.

Menurut Adisti, Lean Canvas tidak hanya memudahkan ide yang rumit namun juga membantu untuk menemukan informasi yang diperlukan bisnis dengan mudah. Pendekatan yang digunakan lean canvas sangat efisien bagi pelaku usaha terutama saat membangun ide bisnis.