Jakarta, MNEWS.co.id – Transformasi digital bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bukan sekadar membuka toko online di marketplace.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Muhammad Neil El Himam.
Selama beberapa tahun terakhir ini, lanjut Neil, karena pandemi, transformasi digital menjadi sebuah keharusan bagi para pelaku UMKM.
“Sehingga, ada kebutuhan akan peningkatan literasi digital dari teman-teman pelaku UMKM. Jadi, transformasi digital ini bukan hanya sekadar buka toko online, terus jualan di sana,” kata Neil dilansir MNEWS.co.id dari Antara.
Neil mengatakan, banyak yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM saat melakukan transformasi digital agar bisnisnya dapat mencatat pertumbuhan positif, salah satunya dengan menciptakan strategi pemasaran yang baik.
“Banyak sekali yang harus dikerjakan di situ, terutama tentang bagaimana cara melakukan pemasaran melalui gambar atau foto, misalnya,” ujar Neil.
Menurutnya, penting bagi para pelaku UMKM untuk memiliki kemampuan bercerita atau storytelling mengenai produk yang ditawarkan, tidak hanya sekadar memasang foto produk.
Kemampuan storytelling tersebut menurut Neil dapat menjadi nilai tambah bagi pelaku UMKM yang berpotensi meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
“Misalnya ada yang jualan songket. Kalau sekadar foto songket dan harga, tanpa cerita, orang tidak akan tertarik untuk membeli. Tapi kalau ada cerita, misalnya bagaimana songket tersebut dibuat selama berbulan-bulan, itu akan memberikan nilai lebih,” ujar Neil.
Selain itu, Neil menambahkan, pelaku UMKM juga harus memahami berbagai regulasi yang ada terkait UMKM serta pengolahan keuangan yang baik.
“Biar bagaimana pun, cara pemasaran itu penting. Pemenuhan persyaratan juga, misalnya kalau bergerak di bidang makanan, pahami bagaimana memenuhi peraturan yang ada. Ini juga menjadi kunci keberhasilan bagi teman-teman sekalian,” pungkas Neil.