Ilustrasi. (Foto: Exabytes)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pertumbuhan bisnis e-commerce Indonesia sangat menjanjikan pada saat ini. Bahkan selama masa pandemi transaksi perdagangan e-commerce tumbuh sangat pesat.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga mengatakan, pertumbuhan transaksi perdagangan digital Indonesia akan terus berlanjut. Sebab, potensi pertumbuhan perdagangan digital di Indonesia masih sangat besar.

“Perbandingan besarnya total jumlah penduduk, jumlah pengguna internet, serta konsumen e-commerce masih memiliki gap yang cukup besar untuk bisa digapai lebih optimal,” ujar Bima.

Bima menambahkan adanya pandemi selama dua tahun belakangan memiliki sisi positif karena masyarakat semakin cepat untuk beradaptasi dengan teknologi di semua sektor, termasuk perdagangan.

“Saat ini masyarakat semakin mendalami manfaat teknologi digital yang ternyata bisa diterapkan di semua aspek kehidupan,” kata Bima.

Lebih lanjut, Ia menuturkan peningkatan tak hanya terjadi dari sisi jumlah konsumen.  Pertumbuhan pelaku usaha yang kemudian menjadi merchant di platform e-commerce juga tumbuh sangat signifikan.

“Tentu menjadi tantangan bagi para pelaku industri e-commerce untuk mengedukasi merchant baru ini. Belum lagi semakin banyak retailer yang juga mulai menjajaki kerja sama dengan platform,” ungkapnya.

Sementara itu, Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Yana Achmad Haikal mengatakan pertumbuhan sektor E-commerce yang pesat ini semakin meningkatkan kebutuhan akan data center.

Namun di sisi lain, pengelolaan data center juga dituntut untuk mengkonsumsi energi secara lebih efisien agar dapat mengurangi dampak emisi karbon terhadap kelestarian lingkungan.

“Data center masa depan diharapkan mengkonsumsi listrik lebih sedikit tanpa mengorbankan reliability (keandalan). Hal ini dimungkinkan dengan melakukan digitalisasi pengelolaan energi dan otomasi dengan memanfaatkan software management tool seperti EcoStruxure IT & Asset Advisor untuk meningkatkan visibilitas dan kontrol menyeluruh terhadap operasional data center,” pungkasnya.