Menkop UKM Teten Masduki bersama pelaku UMKM furnitur. (Foto: Dok/Kemenkop UKM)

MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan, banyak negara sudah mulai menciptakan entrepreneur baru dari kalangan terdidik, maka kini saatnya Indonesia menerapkan strategi tersebut untuk meningkatkan rasio wirausaha di Tanah Air.

Pemerintah memandang perlu dilakukan peningkatan kualitas SDM guna mendorong aktivitas kewirausahaan yang saat ini masih rendah, yakni hanya sekitar 3,47%. Capaian ini cukup rendah bila dibandingkan dengan target pemerintah yaitu rasio kewirausahaan sebesar 3,95% dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4% di 2024.

“Berbagai negara sudah menyiapkan banyak entrepreneur berbasis riset. Ibaratnya kita bisa menyiapkan telur atau bibit yang baik, kita erami, lalu kita tetaskan menjadi wirausaha yang kuat dan mampu berkompetisi,” kata Teten Masduki saat menyampaikan pidato kunci pada acara Dies Natalis ke-11 Universitas Agung Podomoro di Jakarta, Senin (22/7/2024).

Teten menyampaikan, mahasiswa sebagai kalangan berpendidikan tinggi, harus menjadi target untuk mencetak entrepreneur. Karena, di tengah persaingan global, entrepreneur yang siap bertarung dan berkompetisi harus benar-benar disiapkan.

“Oleh karena itu, kami memilih program kewirausahaan dengan masuk ke kampus-kampus. Ada juga kampus yang menyiapkan inkubator bisnis untuk menyiapkan wirausaha yang siap berkompetisi di pasar global,” ucap Teten.

Teten merujuk pada survei yang menyebutkan mayoritas anak-anak muda masa kini berkeinginan menjadi seorang pebisnis, bukan lagi menjadi pegawai atau karyawan. 

Karena, dengan angka tingkat pengangguran yang tinggi, MenKopUKM mengajak perguruan tinggi untuk mencetak lulusannya menjadi wirausaha yang bisa membuka lapangan pekerjaan.

“Saya berharap ke depan banyak kampus yang mampu menciptakan para wirausaha muda yang tangguh dan hebat,” ujarnya.

Teten mengapresiasi Universitas Agung Podomoro dengan visi menyelenggarakan pendidikan berbasis kewirausahaan, berbudaya Indonesia, dan berkualitas internasional, seiring program pemerintah dalam memperkuat ekosistem kewirausahaan nasional terutama melalui pilar pendidikan.

Menurutnya, mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi wirausaha unggul. Dengan pengetahuan dan wawasan yang diperoleh selama kuliah, serta kemampuan memanfaatkan riset dan teknologi, mereka dapat diarahkan menjadi wirausaha yang inovatif dan berdaya saing tinggi. 

“Sebagai agen perubahan, mahasiswa berperan penting dalam mendorong kemajuan ekonomi bangsa serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ucap Teten.

Lebih dari itu, dalam mendukung pengembangan ekosistem kewirausahaan untuk go global, serta memperkuat startup dan wirausaha dalam pemanfaatan teknologi khususnya pada sektor agribisnis.

Pada akhir Juni 2024, Kemenkop UKM telah mengajak beberapa wirausaha dan CEO/founder startup muda bidang agribisnis serta pimpinan inkubator dari berbagai perguruan tinggi untuk belajar langsung tentang pemanfaatan teknologi dan pengelolaan terbaik usaha sektor pertanian dan peternakan di Queensland University of Technology (QUT) Australia.

“Beberapa waktu yang lalu, kami juga telah membangun kerja sama dengan PUM Netherlands Senior Experts di Belanda untuk memberikan pendampingan bagi startup dan wirausaha di Indonesia,” ujar Teten.

Selain itu juga kerja sama dengan DBS di Singapura untuk memperluas akses pembiayaan bagi startup dan wirausaha.

“Pada September 2024, kami juga akan mengajak wirausaha di bidang fesyen atau fashionpreneur untuk turut dalam Pameran Dagang Fashion Business to Business COTERIE di New York,” ucap Teten. 

Dengan berbagai program kewirausahaan go global tersebut, diharapkan akan tumbuh startup dan wirausaha yang berdaya saing dan mampu menembus pasar ekspor.