Menkop UKM Teten Masduki mengapresiasi produk UMKM yang ditampilkan di Brightspot Market (BrightspotMRKT) 2022. (Foto: dok. KemenkopUKM)

MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menginginkan UMKM bertransformasi dari informal ke formal, bertransformasi digital, dan menjadi wirausaha-wirausaha mapan sehingga mereka bisa naik kelas pascapandemi COVID-19.

“Kami juga menyiapkan UMKM masa depan yang punya produk-produk yang lebih kompetitif, baik di pasar domestika maupun global, termasuk juga model bisnisnya menjadi makin inovatif,” ucap Teten di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (4/6/2022).

Menurut Teten, berbagai ekosistem untuk menuju era UMKM masa depan sudah disiapkan Kementerian Koperasi dan UKM, termasuk di dalam Undang-Undang Cipta Kerja.

“Dalam pelaksanaannya, kami butuh bergandengan tangan berkolaborasi dengan universitas. Kami ingin juga produk-produk UMKM kita juga mulai melirik yang punya potensi besar yang menjadi keunggulan domestik, sehingga produk kita bisa kompetitif,” kata Teten dalam Kuliah Umum Kewirausahaan pada acara Paten Goes To Campus di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Oleh karena itu, pihaknya ingin dalam kerja sama dengan universitas, nantinya dapat dirumuskan tentang bagaimana mengembangkan riset di perguruan tinggi yang bisa dikomersialkan dan dihilirisasi bersama UMKM.

Lebih lanjut, Teten mengaku sempat bertemu dengan anak-anak muda dan mahasiswa dalam kegiatan tersebut.

“Kami ingin mengembangkan kerja sama dengan inkubator bisnis di UMP yang saya kira ekosistemnya sudah baik, sudah terhubung ke pembiayaan, tinggal memang bagaimana ini kita ekskalasi, UMKM baik yang berbasis anak muda di kampus maupun yang existing di luar untuk kita dorong lagi,” katanya dilansir MNEWS.co.id dari Antara.

Teten mengaku, sejauh ini dari berbagai kampus di Indonesia, baru UMP yang mendeklarasikan sebagai perguruan tinggi ’Rumah UMKM’.

“Tadi pagi saya cerita sama Pak Rektor, kenapa kita sering menyebut Rumah UMKM? Ternyata UMKM begitu dihadirkan di rumahnya sendiri; misalnya sekarang M Bloc, Pos Bloc, dan lain sebagainya; UMKM jadi begitu berkelas,” kata Teten.

Bahkan, lanjut Teten, Sarinah sekarang sudah menjadi destinasi wisata belanja yang menghadirkan 100 persen produk UMKM.

“Ini meyakinkan kita bahwa produk UMKM kalau dikurasi dengan benar, packaging-nya diperbaiki, model bisnisnya dikembangkan, termasuk ke supply chain-nya, dan kemudian kemasan besarnya itu bukan lagi kemasan produknya, tapi kemasan besarnya itu adalah Rumah UMKM,” katanya.

Menurut Teten, Rumah UMKM itu ternyata bisa mengalahkan produk-produk brand besar, sehingga hal itu semakin meneguhkan keyakinan bahwa Indonesia punya potensi ekonomi UMKM yang luar biasa.

“Cuma selama ini kita belum percaya diri untuk mengembangkan produk-produk UMKM,” kata Menkop UKM Teten Masduki.

Ia mengakui, saat ini gaya hidup dunia dalam mengonsumsi produk fesyen, makanan, dan sebagainya sedang berada pada tren custom serta handmade yang merupakan kekuatan UMKM.

Mengenai deklarasi pihaknya sebagai “Rumah UMKM”, Rektor UMP Jebul Suroso mengatakan UMP juga menjadi etalase untuk penjualan produk UMKM dan ke depannya penjulan melalui media digital.

“Teman-teman kami para UMKM, para pelaku usaha, yang kemudian kami fasilitasi di UMKM melalui kegiatan SunMor (Sunday Morning), Pasar Ramadhan, pendampingan produk, kemudian ada halal yang masuk di sana,” jelasnya.

Menurutnya, hal itu merupakan keteladanan UMP yang disampaikan kepada mahasiswa agar perguruan tinggi bisa menebar manfaat.

“Dan perguruan tinggi bisa sedini mungkin melahirkan generasi yang kita sebut sebagai generasi yang justru menyiapkan lapangan kerja,” ujarnya.