Jakarta, MNEWS.co.id – Telkomsel terus berkomitmen untuk memajukan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan melakukan pemberdayaan. Di era digital saat ini, salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler ini memberikan solusi kebutuhan dasar komunikasi sesuai dengan karakteristik perusahaan.
Pemberdayaan tersebut sangat penting mengingat UMKM merupakan salah satu penyokong terbesar perekonomian negara. Apalagi saat ini jumlah pelaku UMKM secara nasional mencapai 57.895.721 dengan rincian usaha mikro (57.189.393 atau 98,77 persen), usaha kecil (654.222 atau 1,13 persen), usaha menengah (52.106 atau 0,09 persen), dan usaha besar (5.006 atau 0,01 persen).
Yose Setiawan, selaku Manager SME Channel Coordinator Jabotabek-Jawa Barat Telkomsel, mengatakan, permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku usaha UMKM yaitu meliputi permodalan, legalitas seperti NPWP dan badan hukum, serta transaksi manual.
“Mereka masih perlu diedukasi lagi. Misalnya, soal transaksi manual itu pinjaman keuangan oleh perbankan tidak terjawab. Untuk mendapatkan pinjaman, pelaku UMKM harus diberi literasi keuangan minimal mereka punya akun email, bisa menggunakan EDC atau tablet,” kata Yose.
Pelaku UMKM telah memberikan berkontribusi dalam hal menampung jumlah tenaga kerja sebesar 60 hingga 90%. Sektor yang paling banyak digeluti oleh pelaku UMKM adalah fesyen, kuliner, dan handycraft.
Dalam mendorong pelaku UMKM bertahan dan berkembang di era revolusi industri 4.0, beberapa upaya telah dilakukan seperti UMKM Go Online, bekerja sama dengan e-commerce, sampai dengan insentif pajak penghasilan (PPh).
“Telkomsel memiliki aplikasi 99 persen Usahaku sebagai e-commerce agar pelaku UMKM bisa berjualan. Nantinya, aplikasi ini menjadi khusus menghadirkan produk-produk UMKM. Karena UMKM harus bertransformasi ke arah digital,” kata Yose.
Yose mengatakan bahwa, Telkomsel berencana akan menjadi Hub UMKM dengan menjalin kolaborasi beragam pemangku kepentingan mulai dari perbankan, kementerian, BUMN, dan juga swasta.
“Semuanya kita lakukan demi pengembangan pelaku UMKM di Indonesia, termasuk di Jabar,” ungkapnya.