Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany melepas ekspor perdana produk UMKM Tangsel Ke Papua Nugini. (Foto: dok Humas Kominfo Tangsel)

Tangerang, MNEWS.co.id – Produk UMKM dari Koperasi Anggrek Bulan Gemilang (ABG) di Tangerang Selatan melenggang ke luar negeri. Sebanyak 40 feet atau setara 50 ribu pieces barang terdiri dari hand sanitizer, masker, handcream dan 2.720 jenis parfum diekspor ke Papua Nugini. Nilai transaksi dari seluruh produk tersebut mencapai 100 ribu dolar AS atau Rp1,5 miliar.

Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengaku bangga atas keberhasilan produk UMKM dari Koperasi Anggrek Bulan Tangsel yang mampu go international di tengah masa pandemi Covid-19. Masa pandemi yang sudah berjalan selama sembilan bulan membuat dampak besar terutama perekonomian yang menurun. Tapi, situasi tersebut tak berlaku untuk Koperasi Anggrek Bulan untuk mengembangkan usahanya.

“Ini prestasi yang luar biasa. Saya sangat mengapresiasinya. Ekspor ini menjadi contoh serta inspirasi bagi UMKM lainnya untuk terus melakukan inovasi, kerja keras, dan pantang menyerah dalam meningkatkan kualitas produknya untuk bisa bersaing ke pasar internasional,” ungkapnya melansir dari Republika.

Airin memaparkan tahap awal nilai transaksi 100 ribu dollar bisa menjadi langkah dalam perkembangan produk dari Koperasi Anggrek Bulan. “Tahap awal, ekspor 40 feet atau 50 ribu pieces barang terdiri handsanitizer, masker, handcream dan 2.720 jenis parfum transaksi mencapai 100 ribu dollar setara dengan Rp1,5 Milliar. Saya doakan, semoga kedepannya permintaan produk dari Papua Nugini terus bertambah dan akan ada permintaan dari negara lainnya sehingga meningkatkan nilai transaksi dan pendapatan,” ujar Airin.

Ia menambahkan, di tengah pandemi saat ini aktivitas masyarakat dibatasi. Meski begitu, perputaran jual beli bahan pokok tetap stabil bahkan meningkat permintaannya yang terlihat dalam transaksi online.

“Pembelian offline memang menurun tapi online mengalami peningkatan pembeliannya. Memanfaatkan peluang pasar menjadi kunci pelaku usaha untuk bisa menjual produknya,” tambahnya.

Airin berharap produk UMKM lainnya bisa menyusul menembus pasar ekspor mengikuti langkah Koperasi Anggrek Bulan. Pelaku UMKM diharapkan tidak menyerah dalam keadaan yang terpuruk tapi bisa bertahan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Menurutnya, pandemi semua masyarakat dunia megalami krisis membuat sebagian orang kehilangan pendapatannya karena perekonomian yang stagnan bahkan merosot.

“Banyak yang terpuruk, hilang pekerjaan akibat Covid-19. Kami pemerintah tetap memberikan dukungan kepada para pelaku usaha untuk terus bertahan dengan berbagai program yang digulirkan, salah satunya mempertemukan pelaku usaha dengan buyer,” pungkasnya.

Saat ini pemerintah pusat tengah mengembangkan program kerjasama penanam modal asing berkolaborasi dengan pelaku UMKM. “Ini peluang bagi pelaku UMKM Tangsel untuk bisa mengembangkan produknya. Dan saya berharap UMKM kita bisa naik kelas dengan menembus pasar ekspor,” jelasnya.