Jakarta, MNEWS.co.id – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) berbagi tips bagi pelaku UMKM untuk bisa bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM, Konsultasi Manajemen (PUKM) Jamkrindo Ceriandri Widuri mengatakan pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak moneter tetapi secara keseharian.
Seperti diketahui, saat ini banyak pelaku bisnis yang terkena dampak merebaknya virus corona ini. Tidak hanya omzet yang menurun, beberapa perusahaan bahkan terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap beberapa karyawannya.
Beberapa usaha bahkan harus gulung tikar karena tidak lagi sanggup mencukupi ongkos produksi. Dalam situasi sulit seperti ini, siapapun kini dituntut untuk memiliki daya kreatif yang tinggi agar tetap bertahan. Begitu pun dengan pelaku UMKM harus semakin kreatif dalam menjajakan produknya.
Dilansir dari laman Jamkrindo, berikut beberapa strategi UMKM untuk bertahan.
1. Manfaatkan digital marketing
BUMN penjaminan kredit tersebut menyatakan UMKM harus berinovasi dengan mendekati aspek digital marketing. “UMKM yang tidak merespons ini dan tetap menjalankan business as usual tentu akan terbebani fixed cost (dari biaya sewa) tapi pendapatannya tidak ada karena pengunjung dan mobilitas dibatasi,” katanya.
Menurutnya, pelaku UMKM perlu untuk memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk mereka. Terlebih saat ini sudah banyak platform e-commerce tersedia.
2. Jaga kepercayaan konsumen
Selanjutnya adalah pelaku UMKM harus bisa menjaga kepercayaan pasar serta kualitas produk. Terlebih di pasar bebas seperti saat ini, dikhawatirkan banyak pelaku usaha lain yang mungkin memproduksi barang sejenis.
“Maka perlu diciptakan keunggulan kompetitif, keunggulan produk, kemudian dipromosikan,” ujarnya.
3. Perluas Jaringan
Ceriandri mendorong UMKM untuk mencari agen yang bisa memasarkan produk. Dengan demikian, UMKM tersebut bisa fokus melakukan proses produksi dan menyuplai barang lebih luas lagi.
Hal lain yang tak kalah penting yaitu terus memperluas jaringan usaha. Pelaku UMKM perlu memperluas koneksinya ke banyak jaringan, termasuk komunitas pengusaha, pemerintah setempat hingga BUMN.
Menurutnya, semakin luas koneksi yang dibangun akan memudahkan pelaku UMKM untuk memperluas usaha, mendapat akses pembinaan gratis, hingga peluang bisnis. “Sinergi dengan banyak lembaga atau komunitas, asosiasi, dinas pemerintahan, atau BUMN akan membuat UMKM dapat informasi berharga yang bisa dimanfaatkan agar UMKM bisa berdaya saing,” pungkasnya.