Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan bersinergi dengan kementerian lain guna mendorong dibangunnya pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan yang mampu dikelola dari hulu hingga hilir. Dengan memanfaatkan teknologi dan mekanisasi pertanian, penggunaan bibit unggul serta teknologi digital menuju Revolusi Industri 4.0.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim mengatakan, sinergi akan dilakukan bersama kementerian lain seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan kementerian lainnya untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman dalam negeri.
“Sehingga ke depan kebutuhan industri makanan dan minuman dapat sebagian besar sudah dipenuhi dalam negeri,” ujar Abdul.
Implementasi Revolusi Industri 4.0 dapat menjadi game changer untuk pemulihan ekonomi nasional, dimana diharapkan melalui pemanfaatan industri 4.0 dapat membangkitkan sektor produksi, dan meraih kembali posisi net ekspor serta meningkat investasi untuk bangun ekonomi yang kokoh.
“Dalam pengembangan industri mamin, Kemenperin mendorong penggunaan teknologi industri 4.0 baik di level hulu (pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan), pengolahan perdagangan, logistik maupun penyimpanan,” tambahnya.
Ia menjelaskan salah satu prioritas nasional dalam penerapan revolusi industri 4.0 adalah pembentukan ekosistem inovasi dengan misi utama meningkatkan kemampuan Research and Development dengan membangun ekosistem yang melibatkan Kemenristek, perguruan tinggi, dan sektor swasta.
“Pada saat ini sedang didirikan pusat inovasi dengan konsep Making Indonesia 4.0 di Jakarta dan beberapa lab house Industrial Revolution 4.0 di perusahaan dan di balai Litbang di lingkungan Kemenperin,” ujar
Kemenperin juga telah bekerja sama dengan UGM membangun pusat perkembangan industri kakao terpadu di Kab Batang, Jateng yang merupakan implementasi dari konsep Making Indonesia 4.0 yang mencakup aspek produksi, pemberdayaan lokal, edukasi dan agrowisata.