Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. (Foto: Kementerian Perdagangan)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyatakan, pandemi Covid-19 membuat sektor perdagangan Indonesia terhantam. Ekspor Indonesia mengalami penurunan karena negara-negara tujuan ekspor memberlakukan kebijakan penanganan Covid-19.

Untuk bertahan, Agus memaparkan strategi menggenjot angka ekspor di tengah pandemi. Salah satunya dengan memanfaatkan permintaan yang sudah ada pada komoditas tertentu.

Ia menjelaskan, peluang ekspor terbuka sangat lebar namun pelaksanaannya memerlukan sinergi yang baik apalagi pandemi belum berakhir. Beberapa Indonesia masih memiliki tingkat ekspor yang tinggi walaupun ada wabah Covid-19. Misalnya, komoditas minyak, logam mulia, alat kesehatan hingga buah-buahan olahan (processed fruit).

Kemudian, strategi-strategi lain yang dilakukan Kementerian Perdagangan terdiri dari mempermudah dan mempercepat layanan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) barang ekspor melalui surat penerapan affixed signature dan stamp.

Kedua, menerapkan automatic automatisation dalam memproses perizinan ekspor dan impor bagi reputable traders. Ketiga, meningkatkan dan mempercepat layanan ekspor dan impor, sert mengawasi melalui national logistic ecosystem (NLE).

Selanjutnya yang keempat, meningkatkan fasilitas dan pelayanan informasi ekspor, promosi ekspor serta business matching secara virtual melalui perwakilan perdagangan.

Kelima, melakukan pelatihan kepada calon eksportir baru baik yang dilaksanakan oleh kementerian perdagangan maupun yang dilakukan bekerja sama dengan beberapa lembaga dan mitra dagang agar saat situasi kembali normal pelaku usaha sudah siap memanfaatkan peluang ekspor yang ada.

Dan yang keenam, mengusulkan insentif berupa asuransi atau kredit ekspor atau pembiayaannya kepada lembaga pembiayaan ekspor indonesia atau LPEI bagi eksportir terdampak Covid-19.